"Ayam ulu adalah sebuah brand yang dibuat oleh salah satu perusahaan integrator di Indonesia. Ayam ulu adalah persilangan antara ayam Pelung dengan ayam ras petelur asal Perancis," terang Roni.
Baca juga: Risau Peternak Lokal dengan Serbuan Impor Ayam dari Negeri Samba
"Ayam ulu mirip dengan joper karena sama-sama hasil kawin silang antara ayam lokal (jantan) dengan ayam ras petelur (betina) untuk menghasilkan bobot badan ayam yang pertumbuhannya lebih cepat dan mempunyai karakter daging yang mirip dengan ayam kampung asli," imbuh dia.
Ia bilang, ayam ulu dan joper tidak bisa disebut ayam lokal karena secara genetik pada kedua jenis ayam tersebut mengandung darah dari ayam dari luar negeri.
Dibandingkan daging broiler, ayam persilangan memang dianggap lebih sehat dan tekstur dagingnya mirip dengan ayam kampung. Sehingga harga joper maupun ulu, tentu lebih mahal dari daging ayam negeri.
Saat ini, jenis ayam kampung asli yang banyak dibudidayakan peternak adalah dari ayam kampung KUB (Kampung Unggul Balitbangtan). Di ranah akademis ilmu peternakan, ada sebanyak 30 jenis ayam lokal Indonesia. Ayam kampung adalah salah satu jenis ayam lokal.
Selain itu, ada kokok balenggek (Sumbar), merawang (Bangka), ayam sentul (Ciamis), pelung (Cianjur), gaok (Madura), cemani (Temanggung), sumatra (Pulau Sumatra), Ciparage (Karawang), jantur (Subang), ayunai (Papua), dan sebagainya.
Lantaran banyak konsumen yang tak bisa membedakan ayam kampung asli dan ayam persilangan, pemerintah sebaiknya juga perlu melakukan edukasi. Termasuk pembinaan terhadap peternak ayam, baik ayam kampung asli maupun persilangan.
"Kementerian Pertanian perlu menertibkan pelaku usaha yang menjual ayam joper tapi sebagai ayam kampung. Saya melihat ada beberapa toko ritel atau supermarket dan toko online yang melakukan hal tersebut," ungkap Roni.
"Pemerintah perlu melakukan pengawasan dan kontrol secara berkala terhadap pelaku usaha yang melanggar peraturan," kata dia lagi.
Selain itu, lanjut dia, banyak persilangan ayam dilakukan secara serampangan. Hal ini justru mengancam keberadaan galur ayam kampung asli.
"Pemerintah perlu menertibkan ayam-ayam yang disilangkan secara tidak terarah. Tidak salah apabila peternak melakukan persilangan tetapi jangan sampai mengabaikan pemurnian galur induknya (tetua)," kata Roni.
"Yang terjadi selama ini adalah peternak melakukan persilangan saja tanpa melakukan pemurnian. Inilah yang menyebabkan beberapa genetik ayam lokal Indonesia nyaris punah," tandasnya.
Dikutip dari Beternakayam, ayam joper adalah jenis unggas yang tengah jadi tren di kalangan peternak di Tanah Air. Salah satu keuntungan memeliharanya unggas jenis ini yaitu masa panen yang terbilang cepat.
Ayam joper sendiri, sering disebut ayam super, merupakan akronim dari Jowo Super. Jowo merujuk pada salah satu jenis ayam kampung lokal di Indonesia (ayam Jawa). Sementara super berarti memiliki keunggulan, terutama dari pertumbuhan dagingnya.
Ayam joper adalah hasil persilangan antara petelur (layer) sebagai indukan atau babon dengan bangkok yang dijadikan sebagai pejantan.