Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan SYL: Pertanian itu lapangan kerja

Kompas.com - 06/06/2021, 18:14 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai tindak lanjut memperluas sinergi dengan perguruan tinggi dalam membangun pertanian yang maju.

Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat peran generasi muda sebagai SDM pertanian dalam peningkatan produksi pertanian melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, saat ini para generasi muda telah masuk di era teknologi digital sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi.

Generasi muda didorong mengambil peran khususnya dalam bidang pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

Baca juga: Ajak Petani di Agam Manfaatkan KUR, Mentan: Kini Petani Tak Perlu Risau

"Pertanian saat ini tidak sama lagi dengan pertanian sebelumnya. Kita masuk pertanian internet of thinking, menggunakan artificial intelegent, satelit sudah main, pertanian itu keren," ujar Mentan SYL dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Melansir data BPS, sektor pertanian tumbuh positf pada triwulan II/2020 PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen. Ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan.

Nilai ekspor kumulatif selama Januari- Desember 2020 mencapai 451,8 triliun atau meningkat 15,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 390,2 triliun.

"Besok, kalian (mahasiswa) yang harus terjun. Pertanian itu bukan hanya tentang makan. Pertanian itu lapangan kerja. Pertanian itu memperkuat perekonomian suatu daerah, dalam krisis apapun jawabannya panganmu aman," tegas SYL.

Oleh karena itu, mantan Gubernur Sulsel dua periode ini mendorong para lulusan UIM untuk terlibat dalam kemajuan sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir dengan membangun pertanian berskala ekonomi dan bisnis dengan melibatkan teknologi pertanian yang modern. UIM salah satu perguruan tinggi yang menjadi rumah inovasi teknologi dan mengorganisir petani ke dalam korporasi pertanian.

"Besok jadilah sarjana dari UIM dengan karakter Bugis, Islam, dan Makassar. Hadirlah para sarjana yg komunikator di masyarakat, jadilah benar dengan cita cita tinggi, cerdas dan bersih," ucapnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Pertanian Menjadi Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia

Pada kesempatan ini, Kementan menandatangani MoU dengan UIM pada beberapa subsektor diantaranya dengan Direktorat Tanaman Pangan, Direktorat Perkebunan, Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Rektor UIM, Andi Majdah M Zain mengatakan UIM menjadi universitas dalam mempersiapkan SDM yang unggul dalam menyambut Indonesia maju dan modern. UIM menyadari bahwa SDM memberikan supporting sistem yang penting dalam menggerakkan organisasi.

"UIM terus berupaya meningkatkan tenaga dosen serta terus meningkatkan kemampuan dalam skill dalam penguasaan teknologi dan informasi sehingga mampu menopang kinerja UIM yang lebih baik, efisien dan optimal," katanya.

Majdah juga mengatakan UIM saat ini telah membangun sistem terintegrasi yang meliputi sistem akademik, learning management system, sistem informasi keuangam dan kepegawaian serta ditunjang dengan penyediaan internet yang disetiap sudut kampus

"Melalui MoU dengan Kementan kita berharap UIM dapat meningkatkan perannya dalam masyarakat dan melahirkan sarjana yang kompetitif dan penelitian yang inovatif yang bisa didimanfaatkan dalam dunia pertanian," tutup Majdah.

Baca juga: Mentan SYL Minta Petani Milenial Serius Garap Porang untuk Dijadikan Komoditas Andalan Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com