Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sahamnya Meroket Ribuan Persen, Ini Profil DCI Indonesia

Kompas.com - 07/06/2021, 08:09 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT DCI Indonesia (DCII) baru melantai di Bursa Efek Indonesia awal tahun ini. Tepatnya tanggal 6 Januari 2021 dengan harga penawaran IPO Rp 420 per sahamnya.

Pada perdagangan hari pertama tersebut DCII langsung kena ARA alias auto reject atas setelah naik 25 persen ke posisi Rp 525.

Hingga penutupan 4 Juni 2021, harga saham DCII telah melonjak 4.423,81 persen ke posisi Rp 23.750 dibandingkan sejak IPO.

Lonjakan yang fantastis termasuk jika dibandingkan dengan saham Bank Jago (ARTO) salah satu emiten yang juga moncer akhir-akhir ini.

Baca juga: Borong Saham DCI Indonesia, Bos Indofood Gelontorkan Rp 1 Triliun

Sejak diakuisisi duo Jerry Ng dan Patrick Waluyo melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia tahun 2019 silam, harga saham ARTO meroket 9.843,90 persen. Dari nilai Rp 130 per saham, hingga penutupan 4 Juni 2021 Rp 11.875 per sahamnya. Namun secara year to date, ARTO baru naik 237,71 persen tahun ini.

Kembali ke DCII, harga saham emiten ini terus menanjak setelah Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Anthoni Salim memborong sahamnya pada Senin (31/5/2021). Anthoni telah mencaplok 192,74 juta saham emiten yang bergerak di bidang usaha teknologi berkode DCII itu. Jumlah tersebut setara dengan 8,09 persen total modal disetor DCII.

"Tujuan dari transaksi, investasi di bidang teknologi," ujar Anthoni Salim dalam keterbukaan informasi tertanggal Rabu (2/6/2021).

Dalam keterbukaan informasi juga dijelaskan, harga beli saham DCII dipatok di Rp 5.277 per saham. Dengan demikian, Anthoni menggelontorkan dana hingga Rp 1,02 triliun untuk transaksi tersebut.

Pada tanggal transaksi itu terjadi, saham DCII ditutup menguat 19,8 persen dari Rp 11.475 menjadi Rp 13.750.

Setelah itu, harga saham DCII terus menanjak hingga mencapai Rp 23.750 atau meroket 4.423,81 persen sejak melantai di BEI.

Baca juga: Berebut Renyahnya Pasar Milenial, Ramai-ramai Jadi Bank Digital

Profil DCII

Nah, bagaimana profil perusahaan ini hingga para investor tergopoh-gopoh memburu sahamnya?

Mengutip dari situs resminya, Senin (7/6/2021), perusahaan yang didirikan pada tanggal 18 Juli 2011 ini bergerak dalam bidang industri penyedia jasa aktivitas penyimpanan data di Server (hosting) dan aktivitas terkait lainnya.

Layanan jasa utama yang disediakan perusahaan yaitu berupa layanan ruang pusat data (colocation).

Sedangkan bidang usaha penunjang yang dijalankan DCII adalah bidang real estat yang dimiliki sendiri atau disewa, yang mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan hunian dan bangunan non hunian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com