Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Lanjutkan Kenaikan, Ini Penopangnya

Kompas.com - 08/06/2021, 07:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka kembali menguat, melanjutkan kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (7/6/2021) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Kenaikan logam mulia ini ditopang oleh melemahnya dollar AS serta investor menunggu data inflasi AS pekan ini untuk kejelasan tentang kapan Federal Reserve mungkin mulai mengurangi langkah-langkah dukungan ekonomi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, bertambah 6,8 dollar AS atau 0,36 persen, ditutup pada 1.898,80 dollar AS per ounce.

Baca juga: Akhiri Pekan Harga Emas Melonjak 1,11 Persen

Jumat lalu (4/6/2021), emas berjangka melonjak 18,7 dollar AS atau satu persen menjadi 1.892 dollar AS per ounce. Kenaikan ini setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih lemah dari perkiraan menenangkan kekhawatiran tentang Fed yang akan mengekang stimulus moneter dalam waktu dekat.

"Sementara emas cukup bullish, komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen membatasi kenaikan harga lebih lanjut," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Yellen mengatakan pada Minggu (6/6/2021) bahwa rencana pengeluaran 4 triliun dollar AS Presiden Joe Biden akan baik untuk Amerika Serikat, bahkan jika itu berkontribusi pada peningkatan inflasi dan menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi.

"Hal besar yang ditunggu orang adalah rencana The Fed pada pelonggaran dan juga pada suku bunga. Dan jika The Fed tetap diam selama satu atau dua minggu ke depan ... Anda bisa melihat pergerakan menuju 1.900 dollar AS," kata Haberkorn.

"Kegagalan untuk menembus di atas 1.900 dollar AS dapat menekan harga turun, tergantung pada sikap Fed," tambah dia.

Indeks dollar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya jatuh 0,2 persen, meningkatkan daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Namun demikian, kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun sedikit membatasi pertumbuhan emas.

Baca juga: Sejarah Garuda Indonesia, Bermula dari Sumbangan Emas Rakyat Aceh

Inflasi akan tetap menjadi fokus, dengan laporan indeks harga konsumen AS akan dirilis pada Kamis (10/6/2021), dan pertemuan bank sentral dijadwalkan di Eropa dan Kanada.

Jangka panjang hingga menengah, "Kita mungkin melihat lebih banyak volatilitas di pasar ekuitas, yang akan meningkatkan nilai emas sebagai tempat berlindung yang aman (dan) sebagai perlindungan terhadap inflasi," kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg.

Sementara untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 12,2 sen atau 0,44 persen, menjadi 28,018 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli menguat 10,4 dollar AS atau 0,89 persen, ditutup pada 1.174,8 dollar AS per ounce.

Baca juga: Amankah Investasi Emas Digital?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com