JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasamarga Japek Selatan mengungkapkan progres pembebasan lahan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan mencapai 51,51 persen.
Adapun khusus untuk seksi 3 (Taman Mekar-Sadang), pembebasan lahannya telah mencapai 86,82 persen. Sedangkan progres konstruksinya mencapai 46,74 persen.
Direktur Teknik PT Jasamarga Japek Selatan Bambang Sulistyo mengatakan, dalam membangun Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dari Sadang hingga Setu, proses pembebasan lahan diprioritaskan pada lokasi Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
"Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan memiliki panjang 62 km yang terdiri atas tiga seksi, yaitu: Seksi 1 mulai dari Jati Asih menuju Setu sepanjang 9,3 Km, masuk ke dalam wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor," jelas dia, Selasa (8/6/2021).
Sedangkan Seksi 2 dari Setu menuju ke Taman Mekar sepanjang 24,85 km, masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bekasi. Sementara Seksi 3 dari Taman Mekar menuju Sadang sepanjang 27,85 Km, masuk ke dalam wilayah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.
Baca juga: Sri Mulyani Minta Masyarakat Awasi Belanja Daerah
Lebih lanjut kata dia, jika sudah beroperasi penuh nanti, maka Jalan Tol Japek II Selatan dengan investasi Rp 14,69 triliun dan masa konsesi 35 tahun ini dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Cikampek dari sisi selatan.
Saat ini, PT JJS mendukung upaya percepatan pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam melakukan identifikasi permasalahan pengadaan tanah di lapangan.
JJS juga terus berkoordinasi dengan PPK Pengadaan Tanah guna memperlancar pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) kepada masyarakat atau pihak-pihak terdampak pembangunan jalan tol ini terus melakukan proses administrasi hingga proses musyawarah.
"Seksi 3 ini menjadi harapan besar. Kami targetkan di tahun 2021 ini bisa rampung dari Sadang sampai Taman Mekar sepanjang 27,85 Km. Tentu saja dengan catatan, pendanaan juga didukung penuh oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini," pungkasnya.
Baca juga: Teten Masduki: UMKM Jangan Lagi Jadi Ekonomi Marginal...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.