JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau dikenal Bandara Kertajati akan beroperasi normal awal tahun depan atau Januari 2022.
Ia mengungkapkan, Bandara Kertajati akan optimal beroperasi ketika Tol Cisumdawu selesai dibangun. Adapun pemerintah menargetkan Tol Cisumdawuini akan terhubung ke Bandara Kertajati pada Desember 2021 mendatang.
“Kertajati akan beroperasi Januari tahun depan secara normal, karena jalan tol akan segera selesai,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).
Selain melayani penerbangan reguler, Bandara Kertajati nantinya akan berfungsi sebagai embarkasi dan debarkasi penerbangan Umroh dan Haji untuk daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Baca juga: Pemerintah akan Terapkan Bea Masuk Garmen Impor, Pelaku Usaha Keberatan
Menurut Budi Karya, pembangunan Bandara Kertajati sendiri merupakan salah satu langkah menggerakkan sektor pariwisata. Selain Bandara Kertajati, sejumlah pembangunan dan terobosan lain juga dilakukan Kemenhub untuk mendorong sektor pariwisata.
Diantaranya, membangun infrastruktur transportasi di sejumlah destinasi wisata, seperti Yogyakarta International Airport (YIA), Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, dan Bandara Lombok untuk menyambut event Moto GP.
“Kami juga membangun di Bali yang masih menjadi pusat destinasi pariwisata di Indonesia, dengan membangun Pelabuhan di Sanur dan Nusa Penida dan merencanakan membangun Bandara di Bali Utara,” jelas dia.
Adapun pembangunan proyek-proyek infrastruktur transportasi tersebut, pendanaannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun menggandeng pihak swasta.
Baca juga: Sri Mulyani Siap Lanjutkan Tax Amnesty hingga Perluas Basis Cukai
Sementara itu terkait pembatasan kapasitas penumpang dan pembatasan lainnya di sektor transportasi beberapa waktu lalu, Budi mengatakan hal itu memang berdampak pada sektor pariwisata. Namun, hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Kita lakukan pembatasan mudik sehingga pergerakannya hanya 10 persen saja. Penerbangan internasional juga kita batasi, sehingga tidak ada lagi travel yang di-carter," katanya.
Dengan kebijakan tersebut, ia pun mengklaim, Indonesia kini menjadi salah satu negara yang dianggap cepat bangkit dibandingkan beberapa negara-negara Asia Tenggara lainnya.
“Sekarang hasilnya terlihat relatif lebih baik, dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina mungkin yang lebih baik dari kita hanya Vietnam dan Singapura. Keberhasilan ini harus disyukuri,” kata Budi Karya.
Baca juga: Simak, Berikut Cara dan Syarat Membuka Tabungan Haji BRI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.