Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dikunjungi 3 Kementerian, Produsen Edamame Ini Bahas Pengembangan Pasar Ekspor

Kompas.com - 08/06/2021, 20:52 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu produsen edamame atau kedelai sayur (vegetable soybean), PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) yang merupakan anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), terus mengembangkan komoditas bisnisnya ke mancanegara.

Presiden Direktur GMIT Erwan Santoso mengatakan, komoditas edamame memiliki potensi ekonomi yang baik untuk pasar ekspor, terutama pasar Jepang.

“Potensi ekspor edamame sangat masih sangat besar, saya yakin kita masih mampu untuk meningkatkan dan bersaing secara kualitas dengan Taiwan, China, dan Thailand,” katanya.

Dia mengatakan itu saat menerima kunjungan tiga kementerian, yakni Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), di Jember, Jawa Timur, Jumat (6/6/2021).

Potensi ekspor komoditas tersebut telah dibuktikan GMIT karena telah mengekspor 42 ton edamame beku dengan standar kualitas tinggi ke pasar Jepang.

Baca juga: Potensi Ekspor Edamame Jember Besar, Petani Bakal Digandeng untuk Budi Daya

Ekspor tersebut merupakan kerja sama produsen asal Jember tersebut dengan Asia Foods Group yang sudah berpengalaman di bidang pengolahan edamame beku.

Erwan menjelaskan, GMIT telah bekerja sama dengan 38 petani lokal sebagai pemasok edamame yang dihasilkan dari lahan seluas 165 hektare (ha) di Jember dan daerah sekitarnya.

“Selain edamame, kami juga sedang mengembangkan potensi ekspor untuk komoditas okra dan hortikultura lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Erwan berharap, hal tersebut dapat meningkatkan kontribusi devisa bagi negara serta peningkatan perekonomian di Kabupaten Jember.

“Dengan kemitraan model Kerja Sama Operasional (KSO), para petani mendapatkan akses informasi dan pembinaan dari asisten lapangan kami,” imbuhnya.

Adapun, kunjungan tiga kementerian di ANJ untuk meninjau kebun edamame petani mitra GMIT serta membahas sinergi pengembangan edamame sebagai komoditi ekspor andalan Jember.

Baca juga: 8 Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Camilan Sehat nan Murah

Perlu adanya kolaborasi

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti mengatakan, perlu adanya kolaborasi dalam upaya memenuhi kebutuhan di pasar domestik dan ekspor yang tinggi.

Kolaborasi tersebut dapat dimulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani edamame, dan sektor swasta untuk membangun ekosistem bisnis terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan produksi dan daya saing.

“Pencapaian ekspor edamame yang telah berjalan dengan baik memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah serta peningkatan devisa negara,” terangnya.

Yuli pun berharap, kemitraan yang telah terjalin antara GMIT dengan petani binaan dalam bentuk KSO dapat meningkat, khususnya dalam menjaring petani muda.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com