Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koordinator Kerja Sama, Panggilan Resmi Pemerintah China untuk Luhut

Kompas.com - 09/06/2021, 08:37 WIB
Muhammad Idris

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan bilateral Indonesia-China semakin erat di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain tampak dari hubungan diplomatik, mesranya hubungan kedua negara juga tampak dari banyaknya proyek infrastruktur di Tanah Air yang dibiayai Beijing.

Kuatnya jalinan hubungan Indonesia-China bisa dilihat dari laman resmi Kementerian Luar Negeri China (www.fmprc.gov.cn) yang beberapa kali mengunggah acara kunjungan para pejabat Indonesia ke negaranya, termasuk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain ditulis sebagai Menteri Koordinator, Kementerian Luar Negeri China juga menuliskan jabatan lain untuk Luhut, yakni sebagai Koordinator Indonesia Kerja Sama dengan China.

Selain itu, sebutan resmi lainnya pemerintah China untuk Luhut yakni utusan Presiden Jokowi.

Baca juga: Luhut Temui Menlu China, Ini 5 Kesepakatan yang Dicapai

Di laman resmi Kemenlu China, Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan hubungan kedua negara terus terjalin dengan erat dan menunjukan berbagai pencapaian positif.

"Kedua negara harus bekerja berdampingan, saling mendukung dan memperdalam kerja sama, yang memiliki arti strategis untuk menjaga perdamaian dan pembangunan regional, serta untuk meningkatkan stabilitas dan kemakmuran dunia," tulis Kemenlu China.

Kesepakatan RI-China

Dalam kesepakatan kerja sama terbaru, ada empat poin penting yang disepakati kedua negara. Hal pertama yakni konsolidasi solidaritas strategis untuk membangun kerja sama dalam menghadapi masa depan.

Dalam menghadapi perubahan besar dan munculnya pandemi sekali dalam satu abad, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama politik dan menjaga komunikasi strategis yang lebih erat.

Baca juga: Kunjungan ke China, Ini Oleh-oleh Luhut untuk Indonesia

Indonesia dan China pun akan dengan tegas mendukung upaya satu sama lain dalam mewujudkan pembangunan nasional, mendorong perdamaian dan stabilitas di regional, serta menegakkan keadilan internasional juga hak dan kepentingan negara berkembangan.

Kesepakatan kedua, Indonesia dan China akan memperdalam kerja sama vaksin dan layanan kesehatan terkait Covid-19. Kedua negara akan terus memperdalam kerja sama di seluruh rantai industri, termasuk penelitian dan pengembangan vaksin, produksi dan distribusi, juga membantu Indonesia membangun pusat produksi vaksin regional.

"Kedua belah pihak sepakat untuk mendukung dalam hal hak kekayaan intelektual untuk vaksin Covid-19, serta mendorong aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin yang lebih besar," tulis keterangan resmi Kemenlu China.

Selain itu, kedua negara juga menolak gerakan nasionalisme vaksin dan akan mencegah kesenjangan vaksin. Indonesia dan China akan bekerja sama untuk mempromosikan distribusi vaksin yang adil dan wajar di seluruh dunia guna melindungi hak hidup dan kesehatan orang-orang di negara berkembang.

Baca juga: Keponakan Luhut Pimpin Aftech, Ini Targetnya

Kedua negara sepakat pula untuk saling mendukung dalam pengembangan vaksin Covid-19 di negara masing-masing, sembari terus meningkatkan kerja sama di bidang pengobatan tradisonal, penelitian, pengembangan obat, industri farmasi, dan bidang kesehatan lainnya.

Adapun kesepakatan ketiga yakni meningkatkan kerja sama kedua negara di bawah Belt and Road Initiative (BRI). Indonesia dan China akan menyelaraskan BRI dan visi poros maritim global untuk memastikan penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal.

Tak hanya itu, China akan melakukan kerja sama investasi dan pembiayaan tingkat tinggi dengan Indonesia melalui berbagai saluran, dan secara aktif mendukung Indonesia dalam mempercepat pembangunan infrastruktur serta meningkatkan kapasitasnya untuk pembangunan yang mandiri dan komprehensif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com