Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Strategi Semen Indonesia Optimalkan 50 Juta Ton Semen "Nganggur"

Kompas.com - 09/06/2021, 14:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengaku terbantu dengan teknologi digital yang makin diadopsi perseroan saat pandemi Covid-19.

Memang, pandemi Covid-19 menghantam industri properti hingga infrastruktur yang berdampak pula pada pembelian barang konstruksi termasuk semen.

Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia, Adi Munandir menyebut, perseroan mengalami over capacity produk semen hampir 50 juta ton per tahun.

Baca juga: Luncurkan Produk Mortar, SIG Optimis Kuasai Pasar Industri Turunan Semen

Dari produksi mencapai 120 juta ton, utilisasinya hanya sekitar 60-68 juta ton.

"Ini adalah ancaman buat industri semen dan kita harus keluar dari tema komoditisasi ini sehingga kita memilih dengan melakukan dekomoditisasi," kata Adi dalam BUMN Marketeers Award 2021, Rabu (9/6/2021).

Menjawab tantangan itu, pihaknya mulai membuat saluran distribusi secara online, yakni lewat laman AksesToko.id.

Lewat saluran tersebut, distributor hingga tingkat toko bisa melakukan kegiatan order management secara real time dan terdeteksi oleh Semen Indonesia.

Adi menyebut, inisiatif itu bisa menjawab fenomena terhentinya distribusi di tingkat distributor yang sempat terjadi saat pandemi.

Baca juga: KSPI: Jika Pabrik Semen Baru Dibangun, Buruh Terancam PHK

Tantangan ini sempat membuat Semen Indonesia kesulitan melihat situasi di pasar dan di tingkat-tingkat toko.

Apalagi, kata Adi, kebiasaan belanja seseorang sudah berubah karena pandemi. Pemesanan melalui digital platform dianggap tepat sehingga over capacity bisa diturunkan.

"Kami merasa perlu membangun visibility yang membuat kami membangun kemampuan (digital) di mana seluruh distrik di pasar Semen Indonesia lebih 97 distrik, bisa memonitor dinamika dan bagaimana mengelolanya. Tentu speed and scale tidak bisa dilakukan secara manual. Maka kita putuskan dengan cara IT," jelas Adi.

Adi menuturkan, platform tersebut akan secara otomatis menciptakan pemesanan bila stok di distributor dan toko menurun sampai 30 persen.

Bagaimana pun hal ini menjawab tantangan, sebab ketersediaan stok di toko menjadi fitur utama industri semen.

Baca juga: Kini Hadir Semen Hidraulis, Solusi Konstruksi yang Ramah Lingkungan

Apalagi saat ini, masih banyak masyarakat bekerja dari rumah (WFH) sehingga renovasi rumah masih menjadi hobi untuk menunjang kenyamanan bekerja.

"Kalau kita gagal memenuhi fitur availability, maka bisa kalah dengan kompetitor. Karena orang yang bangun rumah itu enggak akan menunggu. Kalau dia biasa datang ke toko beli Semen Gresik, lalu enggak ada (stoknya), bisa beralih ke merk yang lain," pungkas Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com