Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Atasi Permintaan Gas di Jateng yang Tinggi, PGN Resmikan Jumperline Tambak Lorok

Kompas.com - 09/06/2021, 16:15 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) M Haryo Yunianto mengatakan, permintaan gas di wilayah Jawa Tengah (Jateng) cukup tinggi.

Untuk itu, pihaknya meresmikan jumperline Tambak Lorok dari pipa transmisi offshore PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) hingga pipa Tambak Rejo-Tambak Lorok (TRTL).

“PGN sebagai Subolding Gas dan bagian dari Holding Minyak dan Gas (Migas) Pertamina selalu berkomitmen menyediakan fleksibilitas, keandalan, dan optimalisasi infrastruktur gas bumi di Jateng,” terang Haryo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/6/2021).

Ia menjelaskan, jumperline atau pipa jumper sepanjang 50 meter (m) itu berfungsi mengalirkan gas dari Lapangan Kepodang dengan estimasi gas sekitar 10-20 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).

Baca juga: Sesuai RPJMD 2020-2024, PGN Bakal Dukung Pengembangan Kawasan Industri Baru

“Adanya jumperline ini bisa membantu PGN memperluas jangkauan pemanfaatan gas bumi ke seluruh sektor selain kelistrikan. Beberapa di antaranya adalah sektor industri, komersial, rumah tangga, hingga transportasi di Jateng,” jelasnya.

Selain itu, tambah dia, jumperline juga dinilai strategis bagi kehandalan pasokan gas multi-source dan sangat berguna untuk optimalisasi pemanfaatan gas domestik di wilayah Jateng dan Jawa Timur (Jatim).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menambahkan, pipa jumper  tersebut juga dapat menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang ke mother station Compressed Natural Gas (CNG) Semarang yang bisa dimanfaatkan untuk melayani pelanggan di luar jangkauan pipa.

“PGN bersama Pertagas Niaga akan berjaga melalui beberapa mother station sebesar kurang lebih 3 BBTUD untuk menjangkau wilayah-wilayah baru guna menumbuhkan sejumlah titik ekonomi baru di Jateng dan sekitarnya,” papar dia.

Baca juga: Pertamina Kembangkan Bisnis Kilang Cilacap, PGN Dukung Penuh

Menurutnya, permintaan gas di wilayah Semarang yang cukup tinggi menjadi potensi baru dengan adanya jumperline. Sebab, pipa ini bisa membantu memenuhi kebutuhan gas di Tambak Aji.

“Gas juga bisa disalurkan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Kaligawe sekitar satu BBTUD dengan 70 persennya dialokasikan untuk armada Trans Semarang sebanyak 200 unit. Sisanya, 30 persen, difokuskan untuk retail,” terang Faris.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang merealisasikan konversi CNG pada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang pada 2019 lalu.

Konversi dari solar ke gas menggunakan sistem retrofit, yakni menggunakan gas dan solar dengan posisi solar sebagai cadangan.

Baca juga: Miliki Lebih dari 500.000 Pelanggan, PGN Kembangkan Segementasi Produk

“Dengan menggunakan gas, emisi kendaraan lebih rendah dan ramah lingkungan. Ini juga bisa menghemat biaya operasional kendaraan,” katanya.

Adapun di sektor industri, gas bumi dapat pula disalurkan ke industri Demak, termasuk salah satunya PT Aroma Kopi sebesar kurang lebih 2,5 BBTUD.

Hingga kini, PGN telah melayani 14 pelanggan komersial industri, enam pelanggan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta 13.700 pelanggan rumah tangga di Jateng. Total penyaluran gas secara keseluruhan ditaksir mencapai 17 BBTUD.

Halaman:


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com