Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN FOODIE KOMPASIANA] Punten, Makanan Pengganti Nasi yang Rasanya Gurih dan Lezat | The Ugly Food, Bentuknya Buruk Rupa tapi Rasanya Juara

Kompas.com - 09/06/2021, 21:08 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA--- Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia "punten memiliki arti "permisi". Umumnya ucapan itu diucapkan oleh siapa saja ketika lewat di hadapan orang lain.

Akan tetapi punten yang dimaksud kali ini adalah sebuah makanan pengganti nasi yang rasanya gurih dan lezat.

Punten merupakan makanan khas Jawa Timur dengan berbahan dasar beras yang dibumbui santan dan garam, ditanak, lalu dihaluskan.

Ciri khas dari punten ini disajikan dengan pecel, yang terdiri dari beberapa macam sayur rebus yang disiram dengan sambel pecel.

Bedanya dengan nasi pecel adalah, kalau nasi pecel berarti menggunakan nasi biasa, disajikan dengan sayur rebus dan sambel.

Jadi bagaimana, tertarik ingin coba?

Selain soal punten, ada juga pembahasan mengenai cara mudah membuat bolu pisang kukus tanpa mixer dan oven serta tentang ugly food.

Berikut ini konten-konten menarik dan populer kanal Foodie di Kompasiana:

1. Punten, Makanan Pengganti Nasi yang Rasanya Gurih dan Lezat

Dari berbagai sumber Punten merupakan makanan khas dari daerah Tulungagung. Namun di daerah Malang Selatan, tepatnya Donomulyo, makanan Punten juga sudah ada sejak lama. Pun demikian di Blitar dan Malang.

Untuk membuat makanan ini sebenarnya tidak terlalu rumit. Berbeda ketika dulu, yang melalui beberapa tahapan, mulai dari membuat nasi aron, menanak nasi aron, dan mengukusnya. Kemudian ditumbuk dengan lumpang (penumbuk padi, bisa dari batu maupun kayu).

Pertama bahan yang harus disiapkan adalah 500 gram beras, 1300 ml santan dari 1/2 butir kelapa, 1 sdm garam halus, daun pandan secukupnya. (Baca selengkapnya)

2. Cara Mudah Membuat Bolu Pisang Kukus Tanpa Mixer dan Oven

Salah satu kue yang mudah dan murah untuk dibuat di rumah adalah bolu pisang.

Tetapi, bisakah membuat bolu pisang tanpa mixer dan oven dilakukan? Jawabannya, bisa. Kompasianer Tety Polmasari punya resepnya.

Pertama-tama, masukkan telur ayam, gula pasir, vanila, dan baking soda ke dalam wadah. Dikocok sampai berwarna putih.

Setelah itu, masukkan terigu dan drink beng-beng, aduk sampai campur merata, masukkan minyak goreng, aduk-aduk. Terakhir, masukkan pisang yang sudah dihaluskan.

Untuk hasil maksimal bisa memanfaatkan pisang yang warnanya sudah kecoklatan. (Baca selengkapnya)

3. The Ugly Food, Bentuknya Buruk Rupa tapi Rasanya Juara

Bahan pangan berpenampilan buruk atau tak menarik (the ugly food) memang sering dianaktirikan banyak orang, meski masih tetap segar dan enak.

Kondisi demikian tidak saja menjadi mubazir, tetapi membuat kasus food waste maupun food loss terus terjadi.

Bayangkan, betapa ruginya ketika food loss dan food waste terjadi secara bersamaan. (Baca selengkapnya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com