Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HOBI KOMPASIANA] Cara Ubah Kardus Belanja Online agar Tak Jadi Sampah | 6 Tip Memulai Podcast

Kompas.com - 09/06/2021, 22:31 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Pernahkah kita terbayang ke mana bungkus paket sisa hasil belanja online terbuang?

Banyak orang setelah menerima paket belanja online membuang bungkus kemasan yang umumnya berbahan kardus.

Padahal, bungkus kemasan tersebut tidak perlu buru-buru dibuang. Pasalnya, masih bisa dijadikan olahan kreasi yang bermanfaat.

Misalnya, bisa kita kreasikan sebagai wadah penyimpanan berupa barang-barang, seperti alat kosmetik hingga rak buku.

Tetapi, bagiamana cara membuatnya?

Nah, ini dia cara mengubah kardus belanja online agar tidak menjadi sampah belaka. Selain itu ada juga tip-tip bagi yang ingin memulai mencoba podcast.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana:

1. Cara Ubah Kardus Belanja Online agar Tak Jadi Sampah

Untuk membuat kreasi dari bahan kardus sisa paket belanja online rupanya tidak sulit. Asalkan kita sedikit telaten tahap demi tahap.

Kompasianer Hendra Wardhana membagikan kiat-kiatnya dalam membuat kreasi. Pertama, pilih kardus yang hendak digunakan sebagai bahan.

Menurut dia, kardus yang tebal akan lebih baik. Kemudian bersihkan dari debu, lepaskan sisa selotip dan label yang masih menempel, lalu jemur sebentar.

"Kalau perlu semprot dengan disinfektan kalau kardusnya berasal dari paket belanja online yang baru tiba," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Langkah-Langkah Membuat Konten YouTube Bisa Menghasilkan Uang!

Youtube kian populer. Tak hanya yang memang sudah menyandang gelar selebritis, tetapi banyak juga yang lahir menjadi selebritis berkat YouTube.

Pundi-pundi uang menjadi salah satu alasan mengapa YouTube menjadi digemari, kendati untuk bisa menghasilkan uang tidaklah mudah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com