Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, El Salvador Jadi Negara Pertama yang Gunakan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

Kompas.com - 10/06/2021, 10:51 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

SAN SALVADOR, KOMPAS.com - El Salvador resmi menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran sah, setelah Kongres menyetujui proposal Presiden Nayib Bukele.

Dilansir dari CNBC, Kamis (10/6/2021), proposal tersebut mendapatkan persetujuan sebagian besar kongres, dengan perolehan 62 dari 84 suara yang mendukung untuk menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran selain dollar AS.

"Undang-undang bitcoin telah disetujui oleh sebagian besar Kongres El Salvador," kata Bukele dalam cuitan Twitter-nya, dikutip Kamis.

Baca juga: Negara Ini Bakal Jadi yang Pertama Gunakan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran Sah

Mengacu kepada rancangan undang-undang yang disampaikan oleh Bukele, aturan tersebut mengatur bitcoin sebagai alat pembayaran saha yang tidak dibatasi penggunaanya, tidak terbatas dalam transaksi apa pun, dan diterima oleh badan pemerintahan atau perusahaan swasta.

Pengumuman tersebut pun langsung mendongkrak harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu, dilansir dari Coindesk, harga bitcoin pada sesi perdagangan Kamis pukul 10.55 WIB menguat 12,31 persen, ke level 37.049 dollar AS atau setara Rp 529,8 juta (asumsi kurs Rp 14.300).

Keputusan untuk mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran sah menimbulkan adanya kekhawatiran, sebab aset kripto memiliki kecenderungan fluktuatif harga yang sangat tinggi.

Pemerintah El Salvador masih belum menjelaskan secara gamblang bagaimana penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran sah.

Namun demikian, dalam undang-undang itu menyebutkan, pemerintah akan mempromosikan pelatihan dan mekanisme yang diperlukanm agar masyarakat dapat mengakses transaksi menggunakan bitcoin.

Sebagai informasi, Bukele memutuskan untuk mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran untuk meningkatkan tingkat inklusi keuangan negara yang berada di kawasan Amerika Latin itu.

Hampir sekitar 70 persen masyarakat El Salvador tidak memiliki akses ke jasa keuangan tradisional.

Baca juga: Harga Bitcoin dkk Mulai Bangkit, Simak Rinciannya Berikut

Sebelumnya, seperti dilansir Kontan.co.id, Bukele telah menyuarakan penggunaan bitcoin karena potensinya untuk membantu masyarakat Salvador yang tinggal di luar negeri guna mengirim uang kembali ke negaranya.

El Salvador sangat bergantung pada uang yang dikirim kembali dari pekerja di luar negeri. Data Bank Dunia menunjukkan pengiriman uang ke negara itu mencapai hampir 6 miliar dollar AS atau sekitar seperlima dari PDB pada 2019 dan menjadi salah satu rasio tertinggi di dunia.

"Ini akan membawa inklusi keuangan, investasi, pariwisata, inovasi dan pembangunan ekonomi untuk negara kita," kata Bukele dalam sebuah tweetnya.

Bukele juga menyampaikan bahwa penggunaan bitcoin akan menjadi pilihan bagi individu dan tidak akan membawa risiko bagi pengguna. Sementara pemerintah menjamin konvertibilitas ke dolar AS pada saat transaksi melalui kepercayaan yang dibuat di bank pembangunan negara.

Baca juga: Ini Alasan Chef Arnold Tertarik Investasi Aset Kripto

Berdasarkan undang-undang, bitcoin harus diterima oleh perusahaan saat ditawarkan sebagai pembayaran untuk barang dan jasa. Kontribusi pajak juga dapat dibayarkan dalam mata uang kripto.

Penggunaannya sebagai alat pembayaran yang sah akan dimulai dalam 90 hari, dengan nilai tukar bitcoin-dolar yang ditetapkan oleh pasar.

Pendukung mata uang kripto memuji langkah itu sebagai melegitimasi aset yang muncul, tetapi dampaknya pada regulasi bitcoin, perpajakan atau adopsi di negara lain masih harus dilihat.

Baca juga: Kinerja 5 Aset Kripto dengan Kapitalisasi Terbesar, Siapa Teratas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com