Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah RI Melonjak Jadi 65,49 Dollar AS Per Barrel di Mei 2021

Kompas.com - 10/06/2021, 11:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Mei 2021 melonjak menjadi 65,49 dollar AS per barrel. Nilai itu naik 3,53 dollar AS per barrel dibandingkan April 2021 yang sebesar 61,96 dollar AS per barrel.

Peningkatan juga terjadi pada harga minyak mentah utama Indonesia jenis Sumatran Light Crude (SLC) di Mei 2021 sebesar 3,58 dollar AS per barrel menjadi 66,25 dollar AS per barrel dari 62,67 dollar AS per barrel di April 2021.

Mengutip keterangan resmi Kementerian ESDM, Kamis (10/6/2021), kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini tak lepas dari pengaruh peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Minyak Dunia

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah dunia yakni adanya pelonggaran aktivitas di Amerika Serikat (AS), China, dan sebagian Eropa yang berdampak pada kondisi permintaan.

Laporan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada Mei 2021, menunjukkan tingginya permintaan minyak tahun 2021 oleh AS sebesar 5,95 juta barrel oil per day (bopd) atau naik 6,6 persen dibandingkan pada 2020.

Kondisi tersebut seiring rencana pembatalan sanksi AS ke Iran yang mengakibatkan munculnya potensi pembatalan ekspor minyak mentah Iran.

Faktor lain yang meningkatkan harga minyak dunia adalah tingkat kepatuhan anggota OPEC+ pada kuota pemotongan produksi mencapai 113 persen.

Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) memperkirakan produksi minyak mentah AS di 2021 akan turun 290.000 bopd menjadi 11,02 juta bopd.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Indonesia di April Turun Jadi 61,96 Dollar AS Per Barrel

Sedangkan untuk laporan stok mingguan EIA, stok minyak mentah AS turun 800.000 barrel menjadi 484,3 juta barrel, stok gasoline AS turun 3,3 juta barrel menjadi 232,5 juta barrel, dan stok distillate AS turun 7,1 juta barrel menjadi 129,1 juta barrel.

Tim harga minyak Indonesia mengatakan, penguatan pasar ekuitas dan melemahnya nilai tukar dollar AS terhadap sejumlah mata uang, terendah dalam empat bulan terakhir, membuat investor beralih pada investasi komoditas, termasuk minyak mentah.

Di sisi lain, untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh naiknya permintaan minyak dari China menjelang berakhirnya periode pemeliharaan dan permintaan minyak yang solid dari Jepang.

Kemudian dipengaruhi pula permintaan minyak India yang tetap kuat, terutama dari kilang-kilang pengolahan, walaupun terjadi peningkatan tajam kasus covid-19 di negara tersebut.

Berikut perkembangan minyak mentah utama di pasar internasional pada Mei 2021:

- Dated Brent naik 4,05 dollar AS per barrel dari 64,70 dollar AS per barrel menjadi 68,75 dollar AS per barrel

- WTI (Nymex) naik 3,45 dollar AS per barrel dari 61,70 dollar AS per barrel menjadi 65,16 dollar AS per barrel.

- Basket OPEC naik 3,59 dollar AS per barrel dari 63,24 dollar AS per barrel menjadi 66,83 dollar AS per barrel.

- Brent (ICE) naik 2,98 dollar AS per barrel dari 65,33 dollar AS per barrel menjadi 68,31 dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com