KOMPASIANA---Seperti media sosial lainnya, WhatsApp memiliki potensi untuk diretas, dan tidak mungkin dapat disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab.
Untuk mencegah pengambilan alih akun WhatsApp beserta data-data pribadi kita pada WhatsApp, sebenarnya aplikasi ini telah menyediakan fitur untuk keamanan.
Pengguna dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dan memasukkan email untuk verifikasi.
Selanjutnya adalah menjaga kerahasiaan kode One Time Password (OTP). Ini merupakan kode yang terdiri dari 6 digit angka, yang akan dikirim oleh provider suatu layanan kepada pemilik akun, termasuk WhatsApp.
Kode ini sangat penting dijaga kerahasiaannya. Sebab penipuan dengan berbagai macam kedok untuk mendapatkan kode ini juga kian marak.
Selain pentingnya mermbuat dan menjaga keamanan akun serta data WhatsApp, ada juga pembahasan mengenai efektivitas pemilihan sampah di Indonesia serta tentang Air Koryo, maskapai Korea Utara yang dilabeli terburuk di dunia.
Berikut konten-konten menarik dan populer kanal Teknologi di Kompasiana:
1. Kebocoran Data Pribadi Itu Bukan Hoaks, tapi Nyata bagi Saya
Kebocoran data itu nyata adanya. Begitu pengalaman yang dialami Kompasianer Ina Tanaya.
Berdasarkan ceritanya, WhatsApp miliknya sudah berganti kepemilikan. Padahal, dia sudah menggunakan sejumlah fitur keamanan yang disediakan WhatsApp. Akan tetapi, rupanya fitur tersebut masih saja dapat diretas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.