Sementara itu, Kepala BRSDM KKP Sjarief Widjaja menambahkan, kerja sama menurunkan sampah plastik memang menjadi konsen kementerian. Saat ini kata Sjarief, Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah Perancis yang dilakukan antara IRD dan BRSDM.
Kerja sama dilakukan untuk pemantauan dan pemodelan sampah laut yang terinspirasi dari kepentingan bersama kedua negara dalam menemukan solusi praktis penanganan sampah laut.
"Kemudian kerja sama memungkinkan adanya riset dan peningkatan kapasitas terkait dampak penggunaan rumpon (Fish Aggregating Device) terhadap perikanan tuna," beber dia.
Lebih lanjut Sjarief mengungkap, RI sudah beberapa kali bekerja sama dengan pemerintah Perancis. Kerja sama dengan IRD sendiri terjalin sejak pertengahan tahun 2000, melakukan sejumlah penelitian bersama di bidang pakan ikan dan produksi perikanan.
Kemudian di bidang kelautan, melalui proyek INDESO pada tahun 2014, Indonesia dan Perancis juga melakukan penelitian dan pengembangan inovasi revolusioner pengamatan oceanography melalui fasilitas Stasiun pengamatan kebumian.
Dengan kemampuan downlink langsung data Radarsat 2 dan Cosmo Skymed, teknologi radar satellite Barata memungkinkan dilakukannya pemantauan penangkapan ikan secara real time, pengamatan arus laut, penanganan bencana ekologi akibat tumpahan minyak, hingga pemantauan kawasan pesisir untuk mengindentifikasi potensi lahan tambak di sepanjang pesisir.
"Namun, masih banyak yang harus dilakukan ke depan dan saya berharap untuk fase berikutnya kita dapat menekankan pada kebersamaan peneliti Indonesia dan Perancis dalam setiap tahapan project penelitian," pungkas Sjarief.
Baca juga: 1.100 Orang Ditangkap di China, Diduga Lakukan Pencucian Uang dengan Aset Kripto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.