Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke RI, Menteri Kelautan Perancis Soroti Isu Sampah Plastik

Kompas.com - 10/06/2021, 15:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan Republik Perancis, Annick Girrardin menyoroti isu sampah plastik yang banyak mengancam kelestarian lingkungan. Tak hanya di darat, sampah plastik itu bahkan mencemarkan laut dunia.

Girrardin menuturkan, isu sampah plastik di laut memang bukan barang baru, khususnya untuk Indonesia dan Prancis yang masih terus berjuang mengurangi keberadaan sampah plastik.

Isu sampah plastik yang belum selesai ini disebut Girrardin menjadi tantangan terbesar untuk Prancis dan Indonesia.

"Salah satu tantangan yang terbesar adalah membersihkan laut dari masalah sampah plastik. Masalah sampah plastik adalah masalah terbesar," kata Girrardin ketika berkunjung ke Kantor Balai Riset Sumber Daya Manusia KKP di Ancol, Jakarta, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Banyak Diskon Bertebaran, Penjualan Eceran Melonjak

Ia mengakui, masalah sampah plastik adalah isu yang memerlukan komitmen antar negara, khususnya negara maritim seperti Indonesia. Untuk itu dia mengajak RI bekerja sama menyelesaikan masalah ini.

Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua dunia dan negara kepulauan yang besar. Girrardin merasa visi pemerintah RI dalam mengurangi sampah plastik sama dengan visi Perancis, sebuah negara yang juga memiliki ZEE luas.

Indonesia sendiri menargetkan mengurangi sampah plastik sampai 70 Persen pada tahun 2025.

"Oleh karena itu merupakan kewajiban Perancis dan Indonesia, untuk bersungguh-sungguh menyiapkan perbaikan sumber daya laut untuk mengupayakan perlindungan dan kelestarian laut," kata dia.

Baca juga: Lelang Mobil Mewah Sitaan Kasus Asabri, Ada Rolls Royce hingga Ferrari

Sementara itu, Kepala BRSDM KKP Sjarief Widjaja menambahkan, kerja sama menurunkan sampah plastik memang menjadi konsen kementerian. Saat ini kata Sjarief, Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah Perancis yang dilakukan antara IRD dan BRSDM.

Kerja sama dilakukan untuk pemantauan dan pemodelan sampah laut yang terinspirasi dari kepentingan bersama kedua negara dalam menemukan solusi praktis penanganan sampah laut.

"Kemudian kerja sama memungkinkan adanya riset dan peningkatan kapasitas terkait dampak penggunaan rumpon (Fish Aggregating Device) terhadap perikanan tuna," beber dia.

Lebih lanjut Sjarief mengungkap, RI sudah beberapa kali bekerja sama dengan pemerintah Perancis. Kerja sama dengan IRD sendiri terjalin sejak pertengahan tahun 2000, melakukan sejumlah penelitian bersama di bidang pakan ikan dan produksi perikanan.

Kemudian di bidang kelautan, melalui proyek INDESO pada tahun 2014, Indonesia dan Perancis juga melakukan penelitian dan pengembangan inovasi revolusioner pengamatan oceanography melalui fasilitas Stasiun pengamatan kebumian.

Dengan kemampuan downlink langsung data Radarsat 2 dan Cosmo Skymed, teknologi radar satellite Barata memungkinkan dilakukannya pemantauan penangkapan ikan secara real time, pengamatan arus laut, penanganan bencana ekologi akibat tumpahan minyak, hingga pemantauan kawasan pesisir untuk mengindentifikasi potensi lahan tambak di sepanjang pesisir.

"Namun, masih banyak yang harus dilakukan ke depan dan saya berharap untuk fase berikutnya kita dapat menekankan pada kebersamaan peneliti Indonesia dan Perancis dalam setiap tahapan project penelitian," pungkas Sjarief.

Baca juga: 1.100 Orang Ditangkap di China, Diduga Lakukan Pencucian Uang dengan Aset Kripto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com