Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bukit Algoritma adalah Mimpi Bangsa Indonesia yang Segera Akan Terwujud..."

Kompas.com - 10/06/2021, 15:38 WIB
Budiyanto ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - PT Kiniku Bintang Raya (KSO) dan BUMN Konstruksi PT Amarta Karya (Persero) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (9/6/2021).

Proyek KEK yang dikenal dengan nama Bukit Algoritma ini akan memanfaatkan lahan seluas 888 hektar di wilayah Kecamatan Cikidang dan Cibadak.

Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengungkapkan, Bukit Algoritma laksana Silicon Valley di Amerika Serikat diharapkan dapat menjadi pusat riset dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan.

Baca juga: Mengenal Bukit Algoritma Sukabumi, Tiruan Silicon Valley Ala Indonesia

"Di sini akan menjadi gambaran masa depan untuk Indonesia bahkan untuk dunia, kita akan mengembangkan itu," ungkap Budiman dikutip dalam siaran pers Kamis (10/6/2021).

Sehingga lanjut Budiman, generasi muda dan anak-anak bisa menggunakan bukit algoritma ini sebagai research, workshop, tentang bagaimana warga negara harus mengantisipasi perkembangan ekonomi ke depannya.

"Ekosistem yang bernama Bukit Algoritma adalah mimpi bangsa Indonesia yang segera akan terwujud," ujar dia.

Menurut Budiman, bukit algoritma ini mewujudkan cita-cita Bung Karno (Presiden Pertama) dengan memberikan dampak yang positif dan sosial dalam masyarakat.

Hal itu seperti yang dikatakan oleh Bung Karno saat menerima Gelar Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, 19 September 1951.

Adapun kutipan Bung Karno tersebut yakni,"Ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika dipergunakan untuk mengabdi kepada praktik hidupnya manusia atau praktik hidupnya bangsa atau praktik hidupnya dunia kemanusiaan."

Direktur Utama PT Amarta Karya (Amka), Nikolas Agung SR mengatakan selaku kontraktor pelaksana menyambut baik acara ground breaking pembangunan bukit algoritma.

"Kami selaku kontraktor pelaksana dipercaya oleh Kiniku Bintang Raya KSO dan menyambut baik dalam pembangunan pengembangan teknologi dan industry 4.0 di Sukabumi yang diberi nama Bukit Algoritma," kata Nikolas.

Baca juga: Silicon Valley Indonesia Bakal Segera Dibangun di Sukabumi

Menurut Nikolas, proyek ini dapat meningkatkan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan development untuk menampung idea anak bangsa terbaik demi Indonesia bangkit serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan Sukabumi.

Selain itu, lanjut dia, bukit algoritma ini juga diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur pertumbuhan tangguh berkelanjutan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Hal tersebut merupakan salah satu alat pendukung penuh pemerintahan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (PEN) dimasa pandemi saat ini.

"Kami selaku kontraktor pelaksana akan memberikan best effort dan best practice, serta bergandengan tangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan agar proyek yang dipercayakan pada AMKA ini bisa dilaksanakan dengan lancar dan tepat waktu," turur Nikolas.

Baca juga: Pengembangan Bukit Algoritma Sukabumi Telan Dana Rp 18 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com