Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN BOLA KOMPASIANA] Masihkah Robert Lewndowski Bertaji? | Inggris Tak Akan Melangkah Jauh | Italia Tidak Boleh Dipandang Sebelah Mata

Kompas.com - 10/06/2021, 23:00 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Hanya dalam hitungan hari pergelaran Piala Eropa 2020 akan segera dimulai. Persiapan dari seluruh tim nasional menjadi sorotan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah Robert Lewandowski, penyerang timnas Polandia.

Diketahui, pria berusia 32 tahun ini telah menyamai rekor gol terbanyak dalam satu musim di Bundesliga milik legenda Jerman, Gerd Muller, dengan 40 gol.

Akan tetapi, tajamnya Lewandowski bersama Bayern Muenchen menimbulkan pertanyaan publik, akankah ia mampu membawa ketajamannya ke timnas Polandia dalam ajang Piala Eropa 2020? Tentu ini sangat menarik dinantikan.

Selain mengenai Robert Lewandowski, ada juga pembahasan sejauh mana timnas Inggris akan melangka serta alasan Italia mengapa timnas Italia tidak boleh dipandang sebelah mata.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar Piala Eropa 2020:

1. Robert "Lewangoalski" Masihkah Bertaji?

Kehadiran Timnas Polandia dalam gelaran Euro 2020 kali ini tak bisa dipandang sebelah mata. Tergabung dalam grup E bersama Spanyol, Swedia, dan juga Slowakia, timnas Polandia berpeluang besar untuk dapat maju ke babak selanjutnya.

Peluang itu kian besar mengingat Polandia memiliki penyerang tajam bernama Robert Lewandowksi.

Kompasianer Pramana menilai, keunggulan Robert Lewandowski, selain memiliki tendangan keras nan akurat, memiliki kemampuan menempatkan diri yang baik sehingga selalu berada dalam posisi yang tepat untuk menceploskan bola ke gawang lawan.

Kendati begitu, menurut dia Robert Lewandowski tak mampu berdiri sendiri, perlu dukungan pemain lainnya dalam sebuah koletivitas tim yang apik. (Baca selengkapnya)

2. Prediksi: Inggris Tak Akan Melangkah Jauh di Euro 2020

Menurut Kompasianer Irfan Pras, ada tiga penyakit kronis dalam tubuh timnas Inggris yang dari dulu hingga sekarang belum juga punya obat penawarnya.

Pertama, ketiadaan pelatih mumpuni. Kedua, media atau pers yang jahat. Ketiga, pelatih Inggris yang selalu berusaha menyenangkan semua pihak.

"Mari kita bedah satu persatu agar Anda tidak salah sangka dengan prediksi saya," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Ini 3 Alasan Italia Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata

Kompasianer Wiwin Zein punya alasan tersendiri mengapa sepak terjang timnas Italia pada Piala Eropa 2020 tidak boleh dipandang sebelah mata.

Alasan utamanya adalah Italia memiliki akar dan tradisi sepak bola yang kuat. Menurutnya, hal itu tidak bisa dibantah lagi.

Sejauh ini Italia merupakan tim Eropa pemegang rekor sebagai pengoleksi gelar terbanyak Piala Dunia.

Kedua, perjalanan Italia di babak kualifikasi Euro 2020 sangat luar biasa sempurna. Hanya tim Belgia yang mampu menyamai Italia.

"Italia yang tergabung di Grup J tampil dominan dan ciamik. Italia tidak sekali pun kehilangan poin. Italia tidak pernah seri, apalagi kalah," tulisnya. (Baca selengkpaya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com