Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Wanatani Diyakini Bisa Dongkrak Pendapatan Petani Kopi

Kompas.com - 11/06/2021, 07:41 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem wanatani (agroforestry) kopi yang menambahkan elemen pohon pelindung untuk meningkatkan produksi kopi, dinilai berhasil memberikan tambahan pendapatan bagi petani.

Selain manfaat ekonomi, sistem ini juga berpengaruh terhadap hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga petani kopi dan komunitasnya.

Peneliti gender yang bekerjasama dengan World Agroforestry (ICRAF) Elok Mulyoutami mengatakan, sistem ini sudah banyak diterapkan di tingkat lokal maupun global dan terbukti memberikan banyak manfaat.

Baca juga: Minat Jadi Mitra Kopi Yor? Segini Modal Awalnya

“Berhubung kopi hanya bisa panen sebanyak satu kali selama setahun, maka diversifikasi tanaman menjadi sangat penting. Beberapa tanaman komersial seperti rempah, buah, sayur terbukti bisa mendatangkan penghasilan baru bagi petani agroforestri kopi," ujar Elok saat diskusi Kopi yang disiarkan secara virtual, Kamis (10/6/2021).

Menurut dia, di skala yang lebih besar, sistem ini bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan lingkungan terhadap dampak perubahan iklim.

Selain itu, Elok juga mengatakan, dampak positif sistem wanatani tidak hanya terhadap ekonomi dan lingkungan saja, tapi juga pada kehidupan sosial masyarakat petani.

Salah satu contoh nyata adalah petani kopi di Kabupaten Pagar Alam, Sumatera Selatan yang telah mempraktikkan sistem wanatani, mulai dari yang sederhana hingga kompleks.

Baca juga: Mengintip Strategi Pengusaha Kopi Kekinian Bertahan di Tengah Pandemi

“Dalam studi terbaru kami di Kabupaten Pagar Alam, kami melihat bahwa sistem wanatani ini juga menghasilkan pola relasi antara laki-laki dan perempuan. Misalnya dalam pembagian tugas dalam berkebun kopi, pembagian pendapatan dan akses terhadap kehidupan rumah tangga, manajemen waktu, keuangan dan pengambilan keputusan rumah tangga, serta akses untuk mendapatkan pembangunan kapasitas," kata Elok.

Sementara itu, APAC Sustainability Manager Jacobs Douwe Egberts (JDE) Do Ngoc Sy mengakui dalam sistem rantai kopi terdapat perbedaan gender yang didominasi oleh perempuan.

“Peran perempuan sedikit banyak selalu terdapat dalam sistem rantai nilai kopi. Untuk itu, program pengembangan sistem wanatani kopi yang beragam perlu menggunakan pendekatan intervensi gender. Jika diabaikan, maka kita akan kehilangan potensi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan bagi keluarga petani secara keseluruhan,” jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com