Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

3 Langkah agar Tetap Tangguh (bagian 2/8 Artikel seri Green Ocean Strategy)

Kompas.com - 11/06/2021, 14:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Green Ocean Strategy terdiri dari 8 Strategi yang dikembangkan secara khusus untuk membantu korporasi mampu bertumbuh dan berkembang, khususnya pada kondisi sulit seperti saat ini.

Jadi Green Ocean Strategy adalah kumpulan 8 Strategi untuk pertumbuhan karir secara personal dan disaat yang sama bisa digunakan sebagai 8 Strategi untuk pengembangan usaha atau bisnis.

Dengan Inspirasi 8 Strategi Anda akan mampu bertumbuh dan berkembang dengan pesat, baik sebagai seorang profesional yang terus meniti karir hingga ke puncak tertinggi, atau sebagai seorang entrepreneur yang terus berikhtiar untuk menumbuhkan bisnis.

Baca juga: 5 Pilar Strategi Bertumbuh (Bagian 1 dari 8 Artikel seri Green Ocean Strategy)

Secara bertahap akan kami bagikan 8 Strategi Samudera Hijau tersebut melalui 8 seri artikel Green Ocean Strategy, pada edisi kedua ini akan kita bahas Strategi 3N, yaitu 3 langkah untuk tetap Tangguh bertumbuh di kondisi pandemi.

Untuk melaksanakan strategi kedua ini di arena samudera hijau kita memerlukan 3 langkah mudah dan sangat sederhana, 3 langkah ini supaya mudah dipahami kita singkat dengan istilah 3N, langsung saja kita bahas.

Langkah pertama atau N yang pertama adalah Niteni, ini adalah istilah dalam Bahasa Jawa yang bermakna memperhatikan, mengamati atau melihat.

Lantas apa yang harus diperhatikan?

Yang harus kita perhatikan adalah contoh nyata orang dan atau perusahaan yang telah terbukti sukses paripurna.

Tentu kita maklum bahwa tidak ada manusia atau perusahaan yang 100 persen sempurna tanpa kekekurangan, namun tetap ada mereka yaitu perusahaan atau orang yang secara relatif memiliki kesuksesan yang telah diakui oleh banyak orang dengan sedikit perdebatan.

Setiap orang atau perusahaan yang sukses paripurna tersebut pasti memiliki perilaku, kebiasaan, dan kebudayaan yang sangat khas dan unik. Di mana diketahui dengan ketiga hal tersebut orang atau perusahaan tersebut mampu meraih sukses paripurna yang luar biasa.

Dalam kondisi tertentu tidak berdosa jika kita juga mengamati strategi bisnis mereka, jenis produk atau jasa mereka, termasuk bagaimana mereka memasarkan produk atau jasanya.

Baca juga: Tetap Eksis Selama 38 Tahun, Apa Rahasia Sukses Es Teler 77?

Setelah Anda puas memperhatikan dan mendapatkan beberapa hal tersebut di atas itu artinya Anda telah menemukan jejaknya.

Jejaknya siapa? Ya ini adalah jejak orang atau perusahaan yang telah terbukti dan teruji sukses secara paripurna, kemudian kita teruskan kepada langkah atau N yang kedua yaitu Niru.

Niru dalam Bahasa Jawa artinya meniru. Langkah kedua ini diperlukan untuk menjemput keberuntungannya, atau dengan kata lain tahap Niru akan bermanfaat untuk meng-copy keberhasilan dari orang atau perusahaan yang telah kita jadikan sebagai role model.

Dan yang wajib kita tiru adalah Perilaku, Kebiasaan dan Kebudayaan yang sangat khas dan unik yang terbukti membawa mereka kepada keberhasilan yang teruji.

Dan setelah kita sukses pada langkah kedua, kini saatnya kita menuju kepada N yang ketiga yaitu Nambahi.

Nambahi dalam Bahasa Jawa artinya menambahkan, bisa juga ditafsirkan sebagai memodifikasi dari aslinya.

Pada langkah ketiga ini yang perlu ditambahkan atau dimodifikasi adalah perilaku, kebiasaan, dan kebudayaan dari orang atau perusahaan yang telah kita tiru.

Pada tahap Nambahi, kita dianjurkan untuk memberikan nilai tambah atau menyesuaikan dengan kondisi pribadi dan kondisi perusahaan Anda.

Baca juga: Tips Meraih Sukses meski Kerja Tak Sesuai Jurusan Kuliah

Jadi pada langkah ini kita sangat tidak boleh untuk meniru secara “plek ketiplek” atau mengambil secara utuh begitu saja, karena strategi ini tidak dirancang untuk membuat Anda menjadi orang lain.

Jadi secara ringkas, Strategi 3N adalah Niteni, Niru dan Nambahi. Dengan cara ini kita dibimbing untuk mampu menemukan Jejak orang atau perusahaan yang sukses dan menjemput keberuntungan atau kesuksesan tersebut sesuai dengan kondisi dan keadaan Anda.

3N bisa dianalogikan, ketika Anda bergaul dengan pedagang minyak wangi atau parfume, maka meskipun Anda tidak membeli parfume tersebut namun ajaibnya badan Anda kita ikut menerima aroma wewangian tersebut.

Artinya, jika kita bergaul dengan orang atau perusahaan yang terbukti sukses, maka besar kemungkinan kita akan tertular dengan catatan kita mampu melaksanakan Strategi 3N tersebut.

Tetap Semangat berikhtiar, Selamat Berbisnis dan Salam Sukses Selalu untuk Anda!

Baca artikel selanjutnya: Dua Jalur Mengejar dan Mengunci Keberuntungan (Bagian 3 dari 8 Artikel Seri Green Ocean Strategy)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com