Kompasianer Yuli Anita menganalogikan seperti peraturan dalam masyarakat. Jika masalah yang timbul adalah masalah yang sederhana, biasanya cukup diselesaikan dengan cara sederhana pula, cara kekeluargaan.
Namun, jika masalahnya kompleks maka keberadaan tata tertib atau peraturan akan sangat terasa manfaatnya.
Lalu, benarkah matematika mengajarkan jika bisa dipersulit mengapa harus dipermudah? (Baca selengkapnya)
3. Menyesal Menjadi Mahasiswa yang Tak Bisa Bahasa Inggris
Kalau ada penyesalan yang sampai saat ini terasa, mungkin pengalaman Kompasianer Razib Ikbal bisa kita petik hikmahnya.
Menurut ceritanya, dia menyesal dan merasa menjadi mahasiswa yang sial ketika semester pertama. Sebab dia mulai banyak berhadapan dengan referensi bahasa Inggris.
'Penderitaannya' tidak sampai di situ, pada semester berikutnya dia masih harus berhadapan dengan ujian yang bernama bahasa Inggris.
"Itulah mengapa saya menyesal waktu sekolah dahulu tidak serius belajar bahasa Inggris dan seringnya tidur di kelas. Di kuliah, meskipun tidak kuliah jurusan sastra Inggris, kemampuan bahasa Inggris tetap diperlukan," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.