Akan tetapi, lanjutnya, kalau membayar tunai maka pedagang memberi harga Rp 165 juta. (Baca selengkapnya)
3. Saat Kematian Keluarga Dijadikan Konten, Ada yang Salah dengan Moral Kita
Kehilangan itu, bagi Kompasianer David Abdullah, tak ubahnya sebuah "kiamat kecil".
Maksunya, jika mengingat betapa berharganya kehadiran keluarga dalam kehidupan memang tiada satupun kehilangan yang tidak menyesakkan hati.
Namun, yang justru membuat itu jadi sesuatu yang ironis adalah masih banyak orang yang merasa bahwa kematian keluarga merupakan sesuatu yang layak untuk didokumentasikan sekaligus dipertontonkan di ruang-ruang publik.
"Ada batas yang sangat jelas antara suka dan duka. Mencampuradukkan keduanya menjadi sebuah pertanda bahwa nalar kita tengah bermasalah," tulis Kompasianer David Abdullah. (Baca selengkapnya)
4. Adab Makan di Restoran yang Perlu Kita Perhatikan
"Dahulukanlah adab sebelum ilmu" barangkali sudah familiar kita dengar, tapi bagaimana dengan "Dahulukanlah adab sebelum makan"? Apakah hal seperti itu ada atau diada-adakan saja?
Kompasianer Adrian Chandra mencontohkan hal tersebut dengan 4 word magic: tolong, terima kasih, maaf, dan permisi.
Paling penting yang perlu kita pahami bahwa dengan memperhatikan adab kepada para pramusaji dengan tutur kata seperti tadi maka kita sudah mengupayakan memanusiakan mereka dan menghormati tugasnya.
"Saya pribadi kerap menemukan bagaimana para pelanggan di rumah makan atau restoran dengan kata-kata kasar mencaci maki para pelayan atau pramusaji hanya karena permasalahan yang sepele," tulis Kompasianer Adrian Chandra. (Baca selengkapnya)
5. Balada Run dan Manhattan, Dua Pulau yang Ditukar di Abad ke-17
Bukan hanya jarak antara Pulau Run di Kepulauan Banda dan Pulau Manhattan di New York yang terbentang jauh sekira lebih dari 15 ribu km.
Namun, menurut Kompasianer Tonny Syiariel, keduanya begitu jauh berbeda dalam segala aspek.
Run hanya sebuah pulau kecil yang telah kehilangan magis pala yang menjadi andalannya di masa lalu, sedangkan Manhattan kini adalah pusat bisnis dan finansial terkemuka di Amerika Serikat.
"Akan tetapi, sejarah selalu menyimpan sejuta ironi. Ketika Manhattan telah begitu berkembang menjadi salah satu wilayah paling gemerlap di Amerika. Pulau Run nyaris terlupakan," tulisnya. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.