Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Pengusaha: Uang Tip yang Dibudidayakan

Kompas.com - 14/06/2021, 12:02 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik pungutan liar (pungli) di area Pelabuhan Tanjung Priok tengah ramai disorot, setelah Presiden Joko Widodo menerima keluhan langsung dari sejumlah sopir kontainer.

Asosisasi pengusaha truk yang tergabung dalam Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) menyatakan, praktik pungli sudah lama terjadi di salah satu pelabuhan terbesar di Asia Tenggara itu.

Ketua Umum Kamselindo Kyatmaja Lookman mengatakan, praktik pungli merupakan uang ‘pelicin’ yang dikeluarkan oleh sopir kontainer agar aktivitas bongkar muat di pelabuhan dapat dilakukan.

Baca juga: Presiden Minta Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok Diberantas, Ini Langkah Pelindo II

“(Pungli) uang tip yang dibudidayakan, kalau tidak dikasih, tidak dilayani,” katanya kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Pria yang juga menjabat sebagai direktur utama PT Djaja Logistic itu menyebutkan, meskipun nominal uang yang perlu dikeluarkan tidak besar, namun pungli terjadi di banyak titik pelabuhan.

“Tiap tempat (ada pungli), satu ekosistem,” ujarnya.

Selain aksi pungli di dalam kawasan pelabuhan, sopir konrainer juga perlu menghadapi pungli yang identik dengan aksi premanisme dalam perjalanannya ke pelabuhan.

Berbagai aksi premanisme dirasakan oleh sopir konteiner, mulai dari pedagang asongan yang menawarkan dagangannya dengan harga tidak masuk akal, hingga penodongan.

“Ketika mobil melambat, langsung dinaikin, langsung diambil yang ada di dashboard,” katanya.

Baca juga: Ada Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Ini Respon JICT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com