Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pihak Ketiga di Bank Capai Rp 6.558 Triliun

Kompas.com - 14/06/2021, 12:37 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan dana masyarakat di perbankan semakin gemuk di perbankan. Bank Indonesia (BI) mencatat, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 11,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 6.558 triliun pada April 2021.

Kenaikan ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Mengingat pada Maret 2021, DPK perbankan hanya tumbuh 9,5 persen yoy menjadi Rp 6,549,3 triliun.

Bila dirinci berdasarkan komponen pembentuknya, giro mengalami melesat 19,5 persen yoy menjadi Rp 1.664,5 triliun. Lalu tabungan tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp 2.197,7 triliun. Sedangkan deposito tumbuh 6,1 persen yoy menjadi Rp 2.695,8 triliun.

Baca juga: Soal Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Pengusaha: Uang Tip yang Dibudidayakan

Lebih menarik, giro milik perorangan melonjak 56 persen yoy menjadi Rp 241,7 triliun. Sedangkan giro korporasi tumbuh 17,8 persen yoy menjadi Rp 1.193,7 triliun pada April 2021.

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih menyebut, kondisi giro tersebut menunjukkan dana di berbagai perusahaan sudah siap digunakan untuk produksi. Dia melihat bila kondisi ekonomi semakin membaik didukung dengan keyakinan konsumen yang menguat ke depan dana murah bisa jadi semakin berkurang.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan kenaikan DPK 41,07 persen yoy dari Rp 205,18 triliun menjadi Rp 289,46 triliun per April 2021. Direktur Distribution & Ritel Funding BTN Jasmin bilang dana murah atau current account saving account (CASA) berkontribusi sebesar 40 persen.

“Pertumbuhan DPK ini terjadi karena strategi bank memang mengincar dana-dana murah seiring dengan pola nasabah yang saat ini lebih banyak menahan belanja. Karena bisnis masih belum maksimal,” ujar Jasmin kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.

Baca juga: Mengenal Investasi ETF yang Disebut-sebut Cocok untuk Investor Pemula

BTN menargetkan dapat menghimpun DPK hingga Rp 295 triliun sepanjang 2021. Guna mencapai target itu, BTN melakukan transformasi model operasional di kantor cabang yang lebih fokus untuk menjual produk CASA dan kredit konsumer. Mengembangkan agen branchless banking untuk meningkatkan layanan nasabah yang tidak terjangkau kantor cabang.

“Meningkatkan penjualan melalui program BTN Solusi seperti bundling produk payroll dan produk lending. Juga menjadi bank operasional nasabah institusi atau kelembagaan untuk meningkatkan dana murah,” tambah dia.

Baca juga: Sudah Turun, Ini Harga Daging Sapi pada Juni 2021

Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan total DPK mengalami pertumbuhan yang flat hingga April 2021. Namun, pertumbuhan itu ditopang oleh CASA yang meningkat sekitar 8%.

“Deposito yang menurun karena memang kami berfokus ke dana murah sehingga suku bunga kredit juga bisa cukup rendah. Juga nasabah prima mempunyai animo untuk menginvestasikan dana di instrumen wealth management lainnya daripada di deposito,” papar Lani kepada Kontan.co.id.

Direktur Bank Woori Saudara Sadhana Priatmadja menyatakan hingga April 2021 telah terjadi pertumbuhan DPK hingga 21 persen yoy dengan komposisi CASA hingga 34 persen. Ia mengakui bank berusaha menekan biaya dana dengan menyasar dana murah sehingga bunga DPK relatif menurun.

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar bilang DPK per Mei 2021 sebesar Rp 30,8 triliun tumbuh sebesar 14,3 persen year to date dari Desember 2020. Adapun CASA Bank Sumut per Mei sebesar 63 persen dari total DPK. (Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari)

Baca juga: Jelaskan Pertimbangan PPN Sembako dkk, Kemenkeu Sebut The Death of The Income Tax

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Naik lagi, dana pihak ketiga (DPK) perbankan tembus Rp 6.558 triliun di April 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com