Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KADIN

Punya Potensi Menjanjikan, Arsjad Rasjid Ajak Stakeholders Garap Aspal Buton untuk Indonesia

Kompas.com - 14/06/2021, 14:37 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid menyatakan dukungan terhadap penggunaan aspal Buton asal Sulawesi Tenggara (Sultra).

Melalui semangat "Aspal Buton untuk Indonesia", calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 tersebut mengajak pengusaha dan investor untuk bersama-sama mendukung pengembangan potensi aspal tersebut demi kemajuan bangsa.

Menurut Arsjad, pemanfaatan aspal Buton bisa ditingkatkan melalui dukungan investasi, mulai dari hulu hingga hilir. Apalagi, saat ini pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

"Gencarnya pembangunan infrastruktur, termasuk jalan nasional, menjadi momen yang tepat untuk mendorong produksi aspal Buton," kata Arsjad Rasjid dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Arsjad Rasjid: Kadin Siap Bantu Industri Lewati Masa Sulit

Arsjad menjelaskan, gelaran Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin yang akan digelar di Kendari, Sultra, Kamis (30/6/2021), bisa dijadikan sebagai tonggak untuk mengangkat potensi aspal dari Bumi Anoa tersebut.

Oleh karena itu, Arsjad mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga kalangan pengusaha dan investor, untuk bersinergi bersama mendukung potensi aspal Buton.

“Melalui penguatan industri, produksi aspal Buton bisa dimaksimalkan. Kami juga mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aspal Buton di Sultra,” kata Arsjad yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.

Arsjad menilai, kualitas aspal Buton tak kalah dengan kualitas aspal yang selama ini diimpor oleh Indonesia. Dengan menggunakan aspal Buton, cadangan devisa negara pun bisa dihemat.

Untuk diketahui, saat ini Indonesia masih mengimpor 1,3-1,4 juta ton aspal. Hal ini menguras cadangan devisa sekitar Rp 40-46 triliun per tahunnya.

Baca juga: Tangguh Hadapi Dampak Pandemi, Waketum Kadin: Tren Ekspor Indonesia Positif

Aspal alam sendiri hanya ditemukan di dua tempat di dunia, yakni Indonesia, tepatnya di Pulau Buton, dan Trinidad. Adapun aspal di negara lain merupakan jenis aspal minyak.

Dengan perkiraan produksi sebesar satu juta ton per tahun, cadangan aspal di Trinidad diperkirakan akan habis dalam waktu 20 tahun. Sementara itu, cadangan aspal Buton baru akan habis dalam waktu 360 tahun.

Kaya potensi alam

Mengutip pemberitaan Antara, Selasa (19/1/2021), selain kaya akan aspal alam, Sultra juga memiliki potensi nikel yang tersebar di sebelas dari tujuh belas kabupaten dan kota.

Adapun sebaran wilayah dengan potensi nikel di Sultra adalah Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Bombana, Buton, Buton Utara, dan Buton Selatan.

Selain itu, provinsi tersebut juga kaya akan emas yang terdapat di Kabupaten Bombana. Kemudian, Sultra juga memiliki potensi minyak dan gas bumi (migas) yang terdapat di enam wilayah kerja, yaitu Blok Buton 1, Blok Buton 2, Blok Buton 3, Blok Kolaka Bombana, Blok Kolaka Lasusua, dan Blok Kabaena/Bone.

Mineral lainnya juga banyak ditemukan di Sultra. Beberapa di antaranya adalah mangan, kromit, marmer, batu gamping dolomit atau kapur pertanian, batu gamping, tanah liat, pasir kuarsa, pasir besi, dan magnetit.

Selain mineral, Sultra diketahui juga memiliki potensi sumber daya alam di bidang perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata, dan kehutanan. Semua potensi ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan.

Baca juga: Arsjad Rasjid: Pengusaha dan Pekerja Saling Membutuhkan

Berkaitan dengan hal itu, Arsjad berpendapat bahwa setiap daerah memiliki potensi, tantangan, dan prioritas yang berbeda.

Atas dasar itulah, Arsjad mendukung penuh pengembangan potensi sektor industri di daerah agar mampu mencetak pengusaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi angka kemiskinan.

Oleh karena itu, sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia, Arsjad mengusung pilar pemberdayaan ekonomi daerah untuk memajukan ekonomi nasional. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com