Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat Rekor, Neraca Dagang RI Bulan Mei Surplus 2,36 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/06/2021, 12:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2021 kembali surplus sebesar 2,36 miliar dollar AS. Dengan begitu, surplus pada Mei membuat Indonesia mengalami surplus selama 13 bulan berturut-turut.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, surplus pada Mei merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2021. Semula, surplus tertinggi terjadi pada bulan April 2021 sebesar 2,19 miliar dollar AS.

"Nilai surplus lebih tinggi dari bulan April, dan kalau kita lihat neraca perdagangan dari April - Mei 2021, surplus pada bulan Mei adalah yang tertinggi. Tentunya kita berharap ke depan neraca dagang kita surplus dengan tren yang lebih tinggi," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Mendag: Neraca Perdagangan Surplus, Optimisme Pemulihan Ekonomi Menguat

Suhariyanto menyebut, surplus terjadi lantaran peningkatan pada kinerja ekspor lebih tinggi dibanding peningkatan pada kinerja impor.

Pada Mei 2021, Indonesia mencatat ekspor sebesar 16,60 miliar dollar AS. Sedangkan kinerja impor mencapai 14,23 miliar dollar AS. Jika dibandingkan pada bulan sebelumnya, kinerja ini sama-sama menurun -10,25 persen dan -12,16 persen.

Namun menurut pria yang akrab disapa Kecuk ini, penurunan menjadi wajar lantaran secara historis kinerja ekspor-impor selalu menuju usai ramadan dan Idul Fitri.

"Secara tahunan, ekspor kita meningkat 58 persen, sementara impor meningkat 68 persen," beber Kecuk.

Adapun komoditas penyumbang surplus pada terbesar pada Mei ini adalah lemak dan minyak hewan nabati, serta bahan bakar mineral. Lebih lanjut Kecuk mengatakan, kinerja surplus perlu diwaspadai karena masih ada risiko pandemi Covid-19.

Kinerja surplusnya neraca perdagangan RI terjadi dengan beberapa negara. Dengan AS, neraca perdagangan surplus sebesar 1.082 juta dollar AS, kemudian diikuti oleh Filipina sebesar 539,2 juta dollar AS, dan dengan Malaysia 444,2 miliar dollar AS.

Baca juga: Asosiasi Industri: Neraca Komoditas Harus Dievaluasi Rutin

Sedangkan dengan China, Australia, dan Korea Selatan, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit, masing-masing sebesar 512,5 juta dollar AS, 332,6 juta dollar AS, dan 185,5 juta dollar AS.

"Jadi mari jaga diri, kami berharap vaksinasi semakin lancar dan kita berdoa supaya Covid-19 berlalu dan menumbuhkan keyakinan dunia usaha," beber Kecuk.

Secara kumulatif dari Januari-Mei 2021, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 10,17 miliar dollar AS. Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, surplus meningkat tinggi dari 4,18 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com