JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia teknologi keamanan, Smiths Detection meluncurkan BioFlash Biological Identifier, sebuah teknologi yang dapat mendeteksi Covid-19 di udara.
Sebelumnya, Smiths Detection dikenal sebagai pengelola keamanan screening, di bandara, hotel, Pelabuhan dan lain sebagainya.
Direktur Penjualan Asia Selatan Smiths Detection, Ajay Sankaran mengungkapkan, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas penerapan, pengelolaan, dan pengembangan teknologi screening, Smiths Detection telah melalui uji klinis oleh University of Oregon, terkait teknologi BioFlash yang dapat memantau ruangan dari virus Covid-19, serta efektif untuk area indoor.
Baca juga: Ini Cara Polri hingga Pelindo II Berantas Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok
“Kami berharap dapat memperkenalkan inovasi terbaru ini di pasaran dan kami akan segera mengumumkan peluncuran BioFlash Biological Identifier di Indonesia yang dapat digunakan di bandara, pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, ataupun tempat umum lainnya,” ungkap Ajay secara virtual, Selasa (15/6/2021).
Smiths Detection hadir di Indonesia selama lebih dari 20 tahun dalam mengelola keamanan screening di lebih dari 500 bandara Indonesia dan seluruh hotel bintang 4 dan 5, pusat perbelanjaan, serta gedung perkantoran.
Namun, pandemi Covid-19 telah mengubah ekspektasi dalam hal keselamatan dan keamanan serta mendorong perubahan perilaku dan kebiasaan masyarakat secara jangka panjang.
Dalam industri penerbangan, memenuhi ekspektasi ini sangatlah penting agar layanan operasional tetap berjalan dengan efisien dan aman.
“Kami memiliki tujuan yang sederhana yaitu untuk memberikan keamanan, ketenangan pikiran, dan kebebasan bergerak yang sudah menjadi prioritas utama di seluruh dunia,” kata Ajay.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Luhut: Buah dari Ramai-ramai Mudik
Ajay menambahkan, Indonesia sebagai negara kepulauan dan dalam menghadapi berbagai tantangan cross-border, penting sekali bagi pemerintah untuk memperbarui sistem keamanan di sekitar pelabuhan dan perbatasan negara.
“Teknologi kami dapat mendukung pelabuhan, institusi bea cukai, dan otoritas perlindungan perbatasan dalam melakukan pemantauan terhadap segala kegiatan impor, ekspor, lalu lintas transit, dan setiap individu di bandara untuk mencegah masuknya barang terlarang atau bahan berbahaya,” ungkap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.