"Makanya kami juga masukkan konsideran itu ke dalam kebijakan fiskal. Waktu pemerintah dan DPR setujui APBN 2021, waktu itu Agustus-September, DPR dan pemerintah setuju Covid-19 masih akan jadi faktor, makanya APBN ini ada fleksibilitas, dalam DPR, dalam UU untuk melakukan refocusing," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, hingga saat ini sebanyak 31 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia dan ditargetkan untuk terus diakselerasi dan dipercepat. Sehingga dapat mencapai target vaksinasi 1 juta dosis per hari pada Juli 2021 sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kita berharap pada Juli nanti angka 1 juta per hari bisa dilakukan karena memang tidak ada lain untuk penanganan Covid-19 ini yaitu adalah percepatan vaksinasi,” tuturnya.
Airlangga mengatakan, target 1 juta dosis vaksin Covid-19 per hari tersebut akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan sebanyak 600.000 dosis serta 400.000 oleh TNI dan Polri.
Tak hanya itu, pengendalian Covid-19 juga akan dilakukan dengan memperpanjang implementasi PPKM Mikro hingga 28 Juni 2021 yang berlaku untuk 34 provinsi.
Baca juga: Sri Mulyani ke Pedagang Pasar: Barang Untuk Rakyat Nggak Dikenai Pajak...
Airlangga menuturkan beberapa aspek semakin diperketat seperti pendidikan di daerah dengan zona merah tetap berlangsung secara daring serta kegiatan peribadatan dilakukan di rumah masing-masing.
“Kenaikan Covid-19 di Bangkalan dan Kudus itu dari kegiatan pasca Idul Fitri, silaturahmi, halal bi halal, kemudian kegiatan kendurian. Khusus di Kudus ada kegiatan keagamaan yang terkait dengan ziarah ke makam Sunan Kudus,” ujar Menko
Lebih lanjut, Airlangga menyebut, kasus aktif COVID-19 di Indonesia saat ini secara keseluruhan telah mengalami penurunan di angka 6 persen dan lebih baik dari global yang sebesar 6,9 persen. Sementara untuk tingkat kesembuhan di Indonesia juga sudah berada di angka 91,2 persen sedangkan global di level 91 persen.
“Dan ini tentu harus kita perhatikan, karena beberapa varian delta, atau yang agresif sudah ada di Bangkalan, maupun di Kudus,” kata dia.
Airlangga menegaskan Covid-19 adalah nyata sehingga ia meminta seluruh pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan menjalankan 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Ini adalah tantangan yang harus kita lihat ke depan, bahwa covid itu adalah real. Kita tidak menghendaki adanya second wave, namun kita juga harus tetap menggunakan protokol, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Karena tingkat kepatuhan di beberapa wilayah termasuk Jabar, DKI turun ke 60 persen ini menjadi tantangan," ucap Airlangga. (Reporter: Yusuf Imam Santoso|Editor: Khomarul Hidayat)
Baca juga: Simak Rincian Biaya Sertifikasi Produk Halal dari Sri Mulyani
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah waspadai efek penyebaran varian baru Covid-19 ke ekonomi