Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Melamar Kerja, Baiknya Pakai CV atau Resume?

Kompas.com - 17/06/2021, 11:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Curriculum vitae atau biasa disebut CV adalah salah satu syarat yang biasanya diwajibkan saat lamaran kerja. CV juga seringkali disebut riwayat hidup.

Syarat CV tersebut biasanya dicantumkan dalam informasi lowongan pekerjaan dari perusahaan. Namun demikian, seringkali beberapa perusahaan penerima tidak mewajibkan calon pegawainya mengirim CV, namun bisa diganti dengan resume.

Dilansir dari Harian Kompas, Professional Resume Consultant Alamcvpro, Alia Gemala, menyarankan sebaiknya calon karyawan menggunakan resume untuk melamar kerja ketimbang menggunakan CV.

Alia bilang, penggunaan resume itu disarankan dengan catatan tidak ada permintaan khusus dari penyelenggara pekerjaan.

Baca juga: Trik Cara Membuat CV yang Menarik di Mata HRD

"Resume yang menarik sangat memungkinkan seorang pelamar untuk mendapat panggilan wawancara kerja," ujar Alia.

Menurut Alia, resume adalah ikhtisar mengenai data diri. Sementara curriculum vitae yakni riwayat hidup, termasuk di dalamnya riwayat pekerjaan dan pendidikannya.

Pertimbangannya, resume hanya perlu memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang. Sementara CV menuntut pemuatan informasi personal yang tak ada hubungan langsung dengan keprofesionalan.

Kelebihan lainnya, resume maksimal dua halaman, sementara CV bisa berlembar-lembar, bahkan sepuluh halaman.

Baca juga: Contoh CV Lamaran Kerja yang Baik dan Menarik

"Padahal asumsinya, penyelenggara pekerjaan harus membaca banyak lamaran yang masuk sehingga hanya punya waktu sedikit untuk membaca setiap detail lamaran yang datang," imbuh Alia.

Resume lebih ringkas

Prinsip dasar resume adalah menyajikan informasi yang jelas, ringkas, dengan format yang rapi. Informasi yang jelas dan ringkas dapat diwujudkan jika pelamar hanya memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang.

Informasi yang tidak berhubungan dengan keprofesionalan adalah informasi yang cenderung personal, seperti status perkawinan, jumlah anak, agama, golongan darah, serta nama sekolah sejak taman kanak-kanak.

"Informasi yang cenderung personal seperti itu memang sebaiknya tidak dicantumkan. Sebab, keterangan semacam itu bisa memancing anggapan-anggapan tertentu yang bisa kurang menguntungkan pelamar," jelas Amir Basuki dari Alamcvpro menambahkan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pailit dan Bedanya dengan Bangkrut

"Sementara untuk mengetahui kualitas pelamar yang lebih dalam kan melalui wawancara. Anggapan negatif bisa menyempitkan peluang pelamar memperoleh wawancara," kata Amri lagi.

Amir mencontohkan, keterangan status pernikahan, misalnya, peluangnya mudah dipersepsikan negatif bagi penyelenggara pekerjaan yang menuntut pekerjanya bermobilitas tinggi.

Ada peluang penyelenggara pekerjaan berpikir orang yang telah menikah, terlebih pekerja perempuan, sulit untuk beradaptasi jika pekerjaannya harus sering ke luar kota.

Pelamar yang merasa punya kualifikasi keprofesionalan yang baik, meski sudah menikah, bagaimanapun berhak untuk mendapat peluang dinilai lebih jauh melalui wawancara langsung. Bukan semata dinilai dari keterangan pada resume dan surat lamarannya.

Baca juga: Dari Tamtama hingga Jenderal, Ini Gaji TNI AD Plus Tunjangan Per Bulan

"Melalui resume pancinglah penyelenggara kerja untuk ingin tahu lebih jauh mengenai diri kita melalui wawancara. Jika saat wawancara ditanya status perkawinan, ya jawab sejujurnya," ucap Amir.

"Namun, jangan muat itu dalam resume sebab itu memberi peluang penyelenggara kerja yang berpersepsi negatif dan urung memanggil kita untuk wawancara," tambah Amir.

Jangan abaikan isi

Alia berujar, pelamar jangan terjebak untuk menampilkan resume semenarik mungkin hanya dengan membuat format yang menarik tetapi mengabaikan isi.

Mengorganisasi informasi diri adalah hal penting yang harus mendapat perhatian pelamar. Seorang pelamar sebisa mungkin bisa menonjolkan potensi dirinya, misalnya melalui pencapaian- pencapaian (accomplishment) yang pernah mereka perbuat.

Baca juga: Berapa Gaji PNS 2021 Terbaru?

"Seorang pelamar kerap kali terlupakan menyajikan accomplishment mereka, tetapi hanya menjabarkan responsibility (tanggung jawab) pada pekerjaan mereka sebelumnya. Padahal, accomplishment bisa menjadi semacam garansi bahwa si pelamar ini dapat bekerja baik dalam berbagai situasi," kata Alia.

Pelamar yang sudah pernah bekerja kerap kali hanya memuat soal tanggung jawab apa saja yang pernah mereka pegang di tempat bekerja sebelumnya.

Namun, mereka "lupa" mencantumkan bagaimana pencapaian yang bisa mereka raih berdasarkan tanggung jawab tersebut. Pencapaian atau prestasi bisa juga berarti seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan melampaui target yang ditetapkan berdasarkan tanggung jawabnya.

"Namun, Anda jangan pula terjebak menuliskan promosi jabatan sebagai bagian dari prestasi atau pencapaian itu. Kalau promosi tersebut ukurannya enggak jelas, bisa saja calon penyelenggara pekerjaan berpikir bahwa promosi itu subyektif. Bisa saja kan, misalnya karena dia pandai melayani bos lamanya," ujar Amir.

Baca juga: Penasaran Berapa Gaji Polisi Berpangkat Jenderal?

Dengan demikian, penyajian prestasi atau pencapaian merupakan hasil kerja yang konkret. Misalnya, seseorang sebagai pekerja penjual (sales) dalam kurun waktu tertentu bisa mencapai angka penjualan suatu produk dua kali lipat dari target yang dibebankan kepadanya.

"Namun, Anda tetap harus jujur. Jika ada suatu proyek yang pernah dijalankannya berhasil, dan itu merupakan kerja tim, sebutkan bahwa kita bagian dari tim tersebut, bukan prestasi individual," tambah Amir.

Tips membuat CV beserta contoh CV bisa dibaca dalam tautan berikut ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com