Oscar menjelaskan, Taproot akan meningkatkan transaksi dan efisiensi bitcoin sebab membuat kontrak pintar lebih murah dan lebih kecil.
Menurut dia, beberapa hari lalu para miners di seluruh dunia telah menyepakati proposal Taproot mengenai smart contract bitcoin.
Baca juga: Sebelum Beli Aset Kripto, Pahami Model Investasi dan Keamanan Tradingnya
"Ini juga menjadi penyebab kenaikan harga Bitcoin. Taproot yang akan terjadi pada November 2021 itu akan menjadi momen penting. Karena membuka peluang luas bagi developer yang tertarik untuk memperluas utilitas bitcoin," ungkap dia.
Adapun mengutip laman Coinmarketcap.com, Kamis (17/6/2021), harga bitcoin dalam 24 jam terakhir memang sempat menyentuh level 40.610 dollar AS.
Namun, pada pukul 10.34 WIB, nilai bitcoin telah turun ke level 39.026 dollar AS.
Di sisi lain, data Coingecko menunjukkan, kapitalisasi pasar bitcoin masih yang terbesar di dunia dengan kini mencapai 732,72 miliar dollar AS atau 43,66 persen dari total keseluruhan nilai pasar kripto saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.