Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenaker Siapkan 9 Lompatan Besar untuk Hadapi Tantangan Pembangunan Ketenagakerjaan

Kompas.com - 17/06/2021, 16:30 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tengah menyiapkan sembilan lompatan besar sebagai langkah strategis, transformatif, dan inovatif untuk menghadapi masalah dan tantangan pembangunan ketenagakerjaan.

Sembilan lompatan besar itu terdiri dari transformasi balai latihan kerja (BLK), link and match ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan, ekosistem digital SIAPKerja, serta reformasi birokrasi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan, sembilan lompatan tersebut dilakukan guna merespon berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam sistem digitalisasi.

“Termasuk perkembangan dan kemajuan yang berimplikasi atau mempunyai keterkaitan terhadap dunia ketenagakerjaan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Strategi Menaker Ida Hadapi Transformasi Ketenagakerjaan di Era Industri 4.0

Pernyataan tersebut Anwar sampaikan saat membuka Rapat Kerja (Raker) Teknis Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Ketenagakerjaan tahun 2021 secara virtual di Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Dalam kesempatan itu, ia meminta semua unit kerja di lingkungan Kemenaker agar selalu mengedepankan kolaborasi. Sebab, melalui kolaborasi, impelemtasi sembilan lompatan tersebut bisa dilaksanakan secara optimal.

Tak lupa, Anwar turut memberikan apresiasi kepada Barenbang Ketenagakerjaan atas konsistensinya dalam membangun koordinasi dan konsolidasi implementasi sembilan lompatan besar Kemenaker.

“Hal baik yang digagas Barenbang Ketenagakerjaan ini semoga dapat menjadi sumber semangat dan inspirasi bagi unit kerja lainnya di Kemenaker,” imbuhnya.

Baca juga: 4 Strategi Kemenaker Jaga Hubungan Bilateral di Tempat Pekerja Migran Bekerja

Utamanya, lanjut Anwar, dalam meningkatkan kerja sama, membangun sinergi, dan kolaborasi untuk mewujudkan cita-cita besar bersama guna membangun ketenagakerjaan yang lebih baik.

Langkah transformasi pembangunan ketenagakerjaan 

Pada kesempatan terpisah, Kepala Barenbang Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono mengatakan, disrupsi digital dan pandemi Covid-19 menuntut pemerintah, khususnya Kemenaker, untuk cepat tanggap dalam menghadapi dinamika yang ada.

"Oleh karena itu, transformasi pembangunan ketenagakerjaan tidak hanya dijalankan melalui cara-cara biasa atau konvensional,” ujarnya, saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sebaliknya, sebut Bambang, pemerintah harus melakukan langkah cepat, inovatif, kreatif, namun tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini guna mewujudkan cita-cita pembangunan ketenagakerjaan.

Ia menyadari, Kemenaker harus menghadapi tantangan yang lahir sebagai dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Kendalikan Penularan Covid-19 Klaster Pekerja, Kemenaker Kembali Gelar Program Vaksinasi Buruh

“Tantangan yang dihadapi saat ini tidak hanya dari sisi perubahan karena revolusi industri. Maka sudah pasti, hal tersebut akan membawa pola perubahan yang signifikan terhadap aspek ketenagakerjaan,” ucap Bambang.

Untuk mengatasi tantangan itu, ia mengaku, pihaknya saat ini telah melakukan pemetaan terkait agenda, detail agenda, hingga level detail aktivitas.

Adapun tujuannya untuk mengimplementasikan sembilan lompatan besar Kemenaker dalam program dan kegiatan Barenbang Ketenagakerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com