Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN WORKLIFE KOMPASIANA] Tip agar Percaya Diri Tampil di Depan Publik | Medsos Pribadi dalam Pekerjaan | Belum Quarter Life Sudah Crisis

Kompas.com - 17/06/2021, 17:34 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Berbicara di depan publik menjadi kemampuan yang perlu dimiliki setiap orang. Meski tidak mudah, kemampuan berbicara di depan publik bisa dilatih.

Kemampuan berbicara di depan publik menjadi penting, bukan saja sebagai penunjang karier, melainkan penting untuk pribadi seseorang terutama bagi kaum muda saat ini.

Akan tetapi tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Umumnya, kesulitan seseorang berbicara di depan publik adalah soal kepercayaan diri.

Percaya diri adalah modal dasar dan penting dalam kemampuan berbicara di depan publik. Pasalnya, kepercayaan diri merefleksikan keyakinan, penguasaan materi, dan keinginan yang kuat dari pembicara agar pesan yang dikeluarkan diterima dengan baik oleh pendengar.

Selain mengenai kemampuan berbicara di depan publik ada juga soal kaitannya media sosial dengan pekerjaan serta seputar quarter life crisis.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar dunia kerja:

1. Lima Tip agar Percaya Diri untuk Tampil di Depan Publik

Selain meningkatkan kepercayaan diri hal pertama yang perlu dilakukan agar kemampuan berbicara di depan publikmu semakin terlatih adalah tidak membandingkan diri dengan orang lain.

Kemudian menguasai materi dan mengenal siapa pendengar yang ada di hadapan adalah dua hal berkaitan yang menentukan.

Lakukanlah banyak riset materi dari berabagai sumber, seperti membaca buku, jurnal, dan menonton video dari berbagai macam sumber yang berbeda. Riset siapa pendengarmu juga tak kalah penting.

Tak ketinggalan, perhatikan bagaimana sebaik berpenampilan. (Baca selengkapnya)

2. Apakah Media Sosial Pribadi Harus Digunakan untuk Pekerjaan?

Media sosial sudah tidak terelakkan lagi. Termasuk di dunia kerja. Namun, apakah media sosial pribadi harus digunakan untuk pekerjaan, semisal untuk promosi sebuah produk atau jasa dari perusahaan tempat kita bekerja?

Kompasianer Edward Hora berpendapat seorang pegawai boleh-boleh saja menolak untuk melakukan hal tersebut.

Alasan pertama adalah media sosial pribadi adalah ranah privasi. Kedua, perusahaan sudah memiliki media sosial sendiri. Ketiga, tidak ada aturan yang mengatur itu.

Lalu, apakah tidak boleh menggunakan medsos untuk pekerjaan?

Jawabannya tentu saja boleh. Sebab tidak ada ketentuan yang melarang karyawan untuk membantu perusahaan dengan mengunggah konten pekerjaan.

"Yang pasti, menyebarkan konten pekerjaan lewat medsos pribadi adalah hal yang bermanfaat," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Belum Quarter Life, tapi Sudah Crisis? Ternyata Ini Penyebabnya

Banyaknya standar yang harus dipenuhi untuk dikatakan sebagai seseorang yang "ideal" pada usia seperembat abad, tak hayal banyak yang berada di fase quarter life crisis.

Media sosial turut berperan memberikan standar bahagia yang berat untuk sebagian besar manusia, memberikan standar sukses yang berat pula untuk sebagian besar manusia, dan tak terkecuali untuk mereka yang berada di fase quarter life.

Kompasianer Wahyu Hidayat mengaku belakangan apabila melihat standar yang diberikan akun-akun motivasi di media sosial dia telah merasakan efek "crisis-nya", terlebih dirinya belum menginjak fase quarter life.

Sederhananya, menurut dia, salah satu penyebab quarter life crisis meskipun belum menginjak usia quarter life adalah media sosial yang toksik.

"Jadi solusi terbaik adalah untuk mengurangi porsi sosial media yang tidak perlu dengan unfollow akun-akun yang dapat menimbulkan rasa insecure dan setop untuk mengikuti standar-standar kehidupan yang ditetapkan orang lain," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com