Terkait impor, kata Lutfi, pada Mei tahun ini kinerja impor tercatat sebesar 14,23 miliar Dollar AS atau turun 12,16 persen dari bulan sebelumnya, namun naik 68,68 persen secara tahunan. Penurunan dipicu turunnya impor nonmigas sebesar 14,16 persen (MoM) sedangkan migas naik tipis 1,90 persen (MoM).
Penurunan impor terbesar berasal dari impor logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) dengan nilai impor sebesar 0,11 miliar Dollar AS atau turun 58,61 persen dari bulan sebelumnya, gula & kembang gula HS 17 0,21 miliar Dollar AS (35,73 persen), biji dan buah mengandung minyak HS 12 0,17 miliar Dollar AS (31,18 persen), sari bahan samak dan celup HS 32 0,12 miliar Dollar AS (26,20 persen); serta perangkat optik, fotografi, sinematografi HS 90 0,18 miliar Dollar AS (25,41 persen).
Sementara produk impor nonmigas yang mengalami kenaikan terbesar antara lain bijih terak dan abu logam (HS 26) naik 144,29 persen, buah-buahan (HS 08) 11,61 persen, bubur dari kayu (HS 47) 6,39 persen; produk farmasi (HS 30) 5,94 persen; serta kain rajutan (HS 60) 5,72 persen.
“Struktur impor Indonesia berdasarkan kelompok penggunaan barang pada Mei 2021 terdiri atas 76,88 persen bahan baku/penolong, 13,25 persen barang modal, dan 9,87 persen barang konsumsi. Penurunan nilai total impor Mei 2021 sebesar 12,16 persen disebabkan turunnya impor di semua golongan penggunaan barang. Impor barang modal turun sebesar 14,09 persen, diikuti bahan baku/penolong sebesar 11,60 persen, dan barang konsumsi 13,77 persen,” katanya.
Secara kumulatif, kinerja impor Indonesia pada periode Januari-Mei 2021 menunjukkan peningkatan 22,74 persen dibandingkan periode yang sama 2020. Peningkatan tersebut ditopang impor migas sebesar 34,55 persen dan impor nonmigas sebesar 21,23 persen.
“Naiknya impor Januari-Mei 2021 menunjukkan terjadinya ekspansi industri manufaktur dalam negeri Indonesia pada Mei 2021 sebagaimana ditunjukkan dengan angka Purchasing Managers Index (PMI) sebesar 55,3 tertinggi dalam tiga bulan terakhir,” tutupnya.
Baca juga: Perluas Pasar Ekspor RI, Mendag Terbang ke Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.