Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beri Sinyal Bakal Lakukan Tapering, Kapan Tepatnya?

Kompas.com - 17/06/2021, 19:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) masih terus memantau pengetatan kebijakan moneter (tapering off) negara di dunia, khususnya Amerika Serikat (AS) melalui bank sentralnya, The Fed.

Sembari memantau, BI masih menahan suku bunga acuan pada level 3,50 persen dalam Rapat Dewan Gubernur Juni ini. Namun Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya juga akan melakukan langkah pengetatan moneter (tapering).

Kendati demikian, Perry menyebut tapering off tidak dilakukan dalam waktu dekat. Pihaknya akan melihat tanda-tanda kenaikan inflasi.

"Suku bunga kami terus akan jaga tetap rendah, likuiditas tetap longgar, kebijakan makroprudensial tetap akomodatif, dan seterusnya. Sampai dengan kapan? Sampai kemudian kami melihat ada tanda-tanda kenaikan inflasi," kata Perry dalam konferensi video, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Bappebti: Aset Kripto Bukan Alat Pembayaran

Perry memproyeksi, inflasi kemungkinan akan naik pada awal tahun depan, menyusul pengetatan moneter yang dilakukan oleh The Fed.

"Kenaikan inflasi yang paling cepat baru akan terjadi awal tahun depan, sehingga Insha Allah awal tahun depan kalau melihat ada tanda kenaikan inflasi, nanti akan kami jelaskan (rencana pengetatan)," ucap Perry.

Kendati demikian, bank sentral tak serta merta langsung tancap gas. Mulanya, BI akan mengurangi injeksi likuiditas hingga akhirnya menaikkan tingkat suku bunga acuan.

"Antisipasinya tentu saja kami mulai dari tapering dulu, likuiditas dulu kami kurangi, baru kemudian langkah-langkah selanjutnya kalau memang betul-betul sudah meyakini, baru kemudian langkah-langkah mengenai suku bunga," pungkas Perry.

Baca juga: Tenang, BI Proyeksi Tapering The Fed Baru Berlangsung Tahun Depan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com