KOMPASIANA---Pencopet tidak akan pilih-pilih dalam melakukan aksinya. Bisa saja kamu akan yang jadi sasaran selanjutnya.
Bepergian ke manapun, terlebih menggunakan jasa tranportasi umum, tentu memiliki potensi kerugian. Salah satunya kecopetan.
Para pencopet ini kian hari kian lihai dalam melakukan aksinya. Penampilannya pun sukar diterka.
Para pencopet ini kerap berpenampilan tak nencurigakan, menyerupai pekerja kantoran yang tampil rapi dan necis, misalnya. Namun, hal itu bukan berarti tak bisa dihindari.
Nah, berikut ini konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar mengenali dan menghindari para pencopet agar kamu tidak menjadi sasaran berikutnya:
1. Ketahui, Beberapa Trik Pencopet di Angkutan Umum
Salah satu cara copet melakukan aksinya, menurut Kompasianer Muthiah Alhasany, adalah dengan membawa map atau tas besar.
Hal tersebut untuk menutupi tangan pencopet dalam melakukan aksinya.
Cara lainnya yang umum dilakukan adalah mengalihkan perhatian dengan membuat kehebohan.
"Kalau di atas bus, bisa empat orang yang naik. Satu orang menjaga pintu belakang, satu lagi di depan, satu lagi bertugas mengalihkan perhatian penumpang dan satu lagi yang menjarah korban, tulisnya. (Baca selengkapnya)
2. Dikepung "Geng Copet" Terminal Bus, Ini Cara Mengatasi dan Menghindarinya!
Kondisi dikepung geng copet tentu sebuah pengalaman yang tak ingin terulangi oleh setiap orang.
Kompasianer Arif Saleh punya segudang tip agar kamu tidak lagi berada di kondisi demikian.
Pertama, dikatakan dia, jangan turun di dalam terminal saat malam muai larut. Mintalah turun di luar terminal yang cukup ramai orang.
"Jika Anda sudah mengenal lingkungan, turun di tempat bus berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Tetap waspada dalam kondisi apapun," tulisnya.
Kedua. Jangan mau menerima tawaran orang yang belum dikenal dalam bentuk apapun. (Baca selengkapnya)
3. Sekilas tentang Modus Operandi Maling Perlente di Berbagai Hotel!
Lain di transportasi umum, lain juga di hotel.
Kompasianer Celestine Peterson membagikan pengalamannya terkait pencurian barang di hotel.
Menurut dia, para pelaku di hotel ini memiliki modus operandi khusus. Paham benar kebiasaan para pengunjung yang sebagian besar dari kalangan berduit.
Mereka bisa menyesuaikan penampilan perlente meski sebenarnya maling. Mereka juga paham benar kapan saatnya beraksi, yang tentu saja, terlatih memanfaatkan kesempatan petugas hotel yang menyapa ramah setiap tamu.
"Banyak kejadian pencurian di area hotel disebabkan tamu lengah. Bukan berarti kita mencurigai setiap tamu, tapi sebagai rumah bersama, hotel didatangi banyak pengunjung yang tidak kita ketahui latar belakangnya," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.