Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh Ekspor 18 Kontainer Kopi Arabica Gayo untuk Gerai Starbucks di AS dan Eropa

Kompas.com - 18/06/2021, 08:53 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melepas keberangkatan Kopi Arabica Gayo sebanyak 18 kontainer (9,6 ton) atau senilai Rp 6,5 miliar ke pasar AS dan Eropa pada Kamis (17/6/2021).

Seperti diketahui, Aceh Tengah memiliki komiditi unggulan yang berada di daerah Takengon, berupa Kopi Arabica Gayo.

Daerah tersebut juga menjadi pemasok kopi bagi perusahaan kopi dunia asal Amerika Serikat (AS) Starbucks, lantaran variannya merupakan varian kopi terbaik dunia.

Baca juga: Sistem Wanatani Diyakini Bisa Dongkrak Pendapatan Petani Kopi

Dalam kesempatan tersebut, Teten juga mengakui, kopi arabica gayo memang sangat tersohor Namanya, dan terkenal sebagai kopi terbaik.

Bukan hanya dari rasa, tapi juga aromanya. Tak heran kopi arabica gayo ini dapat menarik minat pasar global.

“Saya juga pecinta kopi gayo. Kopi di Aceh Tengah ini sudah menjadi komoditas penting karena sekitar 60 persen warganya hidup dari pertanian kopi,” ujar Teten saat melakukan kunjugan kerja di Aceh yang disampaikan melalui siaran pers, Kamis (17/6/2021).

Teten mengungkapkan, ekspor kopi arabica gayo kali ini dilakukan sepenuhnya oleh Koperasi BQ Baburayyan.

Koperasi tersebut merupakan satu-satunya koperasi yang memiliki akses langsung penjualan kopi ke Starbucks tanpa melalui broker atau agen.

Baca juga: Minat Jadi Mitra Kopi Yor? Segini Modal Awalnya

“Tidak mudah tentunya koperasi bisa dipercaya untuk bisa jual langsung ke Starbucks. Tentunya ini kualitasnya sudah memenuhi standar internasional,” kata Teten.

Oleh karena itu, ke depan Teten meminta koperasi terus memperkuat kelembagaannya.

Caranya adalah dengan berkolaborasi dengan para petani kopi perorangan, bergabung bersama koperasi, sehingga koperasi bisa menjadi offtaker pertama langsung dari petani.

Jika koperasinya sehat, nanti akan didukung pembiayaan lewat LPDB-KUMKM.

Koperasi juga akan diperkuat dengan resi gudang untuk menyimpan produk yang melimpah dan harga sedang tidak bagus.

Baca juga: Mengintip Strategi Pengusaha Kopi Kekinian Bertahan di Tengah Pandemi

“Dengan begitu, petani akan fokus pada kualitas kopinya. Saya Ingin memperkuat kelembagaan koperasi di Gayo khsususnya bagi para petani kopi. Kami juga akan memperkuat kelembagaannya serta pembiayaannya melalui LPDB-KUMKM, KUR, dan perbankan,” ujar Teten.

Ketua Koperasi BQ Baburrayyan Rizwan Husni mengatakan, koperasinya telah memiliki total anggota koperasi sebanyak 4.260 petani kopi yang memiliki sertifikasi kebun kopi organik dengan luas lahan 5.590 hektar (ha).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com