Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Mengapa Garuda Indonesia Harus Diselamatkan?

Kompas.com - 18/06/2021, 14:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berikutnya adalah mengapa MNA bangkrut dan Garuda seolah berada di tengah perjalanan menyusul MNA?

Salah satu penyebab dari berulangnya Garuda menderita kerugian adalah cara atau solusi yang dipergunakan untuk memperbaikinya.

Pada setiap periode MNA dan Garuda Merugi, maka tindakan yang diambil adalah memberikan dana talangan dan jurus bongkar pasang tim manajemen.

Mengucurkan dana talangan adalah tindakan penyelamatan, sehingga yang harus melakukannya adalah orang yang terlatih untuk melakukan tindakan penyelamatan.

Ibarat Tim SAR yang bertugas menyelamatkan orang yang akan tenggelam, haruslah orang yang terlatih untuk itu. Apabila tidak, maka yang akan terjadi adalah jangankan orang yang akan diselamatkan, bahkan sang penyelamatpun akan ikut tenggelam.

Bongkar pasang tim manajemen, sejauh ini mekanisme yang terdengar adalah, hanya melakukan fit and proper test dari sejumlah personil yang dimasukkan dalam nominasi.

Maskapai milik negara yang mengelola sebuah perusahaan untuk memperoleh keuntungan bagi pemasukan dana kas negara harus dilakukan oleh personil yang kompeten dan professional.

Menyiapkan Kader

Tugas pemerintah untuk mempersiapkan kader manajemen maskapai penerbangan milik Negara.

Sebagai contoh beberapa waktu lalu pemerintah menyiapkan sekolah penerbangan di Curug yang khusus untuk mengawaki Maskapai penerbangan milik negara dan jajaran institusi penerbangan lainnya seperti petugas dan teknisi ATC, petugas navigasi, manajemen bandara dan lain lain.

Baca juga: Garuda Tunda Sebagian Pembayaran Gaji Direksi hingga Staf, Ini Persentasenya

Seharusnya dilakukan pula pendidikan dan latihan bagi menyiapkan kader kader dibidang bisnis dan manajemen maskapai penerbangan. Kader-kader inilah yang akan diarahkan menduduki tim manajemen maskapai penerbangan milik negara nantinya.

 

Catatan penting di sini adalah, dunia penerbangan sangat teknis dan sekaligus sangat dinamis terutama dalam hal kemajuan teknologi. Hal ini menyebabkan Manajemen Maskapai penerbangan yang tidak memiliki latar belakang aviation knowledge akan mengalami banyak kesulitan dalam menjalankan tugasnya.

Mengapa solusi dengan dana talangan dan bongkar pasang tim manajemen menjadi kurang ampuh dalam mengatasi kerugian finansial Garuda dan MNA sejauh ini?

Penyebabnya sederhana sekali. Pada setiap siklus maskapai mengalami kerugian, tidak atau belum pernah terdengar dilakukan penelitian, audit atau assesment untuk memperoleh apa gerangan yang menjadi penyebabnya.

Terkesan pada setiap fase mengalami kerugian yang dilakukan hanya mengucurkan dana talangan dan atau bongkar pasang manajemen.

Maskapai Baru

Dalam masa pandemi ini, maka maskapai penerbangan dalam perspektif bisnis sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk memperoleh keuntungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com