Yang aneh adalah ditengah kesulitan ini muncul berita akan ada maskapai pendatang baru. Ibarat ditengah musim panen yang gagal, tiba-tiba muncul perusahaan penggilingan beras yang baru.
Kondisi ini harus dicermati dengan hati-hati, karena bisa memberikan persepsi buruk terhadap fenomena tersebut. Di tengah bangkrutnya MNA dan kesulitan keuangan yang dialami Garuda, muncul kemudian maskapai pendatang baru.
Baca juga: Seputar Super Air Jet, Airline Baru Berbiaya Murah yang Sasar Milenial
Ibarat ditengah pertandingan sepakbola, sang pelatih sudah menyiapkan pemain cadangan untuk menggantikan pemain yang terlihat sudah kelelahan. Tidak mustahil pula akan muncul kecurigaan yang berlebihan berupa opini tentang memang MNA dan Garuda sengaja dibangkrutkan untuk memuluskan maskapai baru masuk menggantikannya.
Sekali lagi, rute penerbangan yang dijalankan MNA dan Garuda adalah merupakan “Rute Basah” yang sangat menggiurkan. Semoga saja hal ini tidak benar adanya.
Kesimpulan sementara adalah, bahwa RPPB dan RPPN sebagai sumber daya alam (rute basah), harus dikuasai negara, karena dapat diandalkan secara berkelanjutan kedepan sebagai sumber pemasukan negara yang sangat signifikan sekaligus realistis.
Berikutnya, mekanisme perbaikan kondisi kesulitan keuangan maskapai penerbangan harus dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang penyebabnya sebelum kemudian menggelontorkan dana talangan dan atau bongkar pasang manajemen.
Jajaran manajemen maskapai penerbangan harus disiapkan secara matang melalui pendidikan dan latihan sebagai kader pimpinan manajemen perusahaan yang kompeten dan profesional.
Terakhir adalah menyelamatkan Garuda dan seharusnya juga menyelamatkan Merpati adalah bagian integral dari menjaga eksistensi NKRI.
Sebagai penutup, bila muncul pertanyaan tentang “Mengapa saat Maskapai mengalami keugian harus diteliti terlebih dahulu tentang penyebabnya, sebelum menentukan solusinya tidak lain karena hanya dari mengetahui penyebabnya, maka dapat diperoleh formula solusi yang tepat sasaran.
Henning Mankel mengingatkan bahwa : “The evil always comes from details.”
Garuda Harus Diselamatkan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.