Pada kualitas kehidupan kerja juga terdapat dimensi work culture yang dapat diberikan dari perusahaan ojol, hal ini berkaitan dengan sisi pengawasan dan kualitas pelayanan.
Perusahaan ojol pastinya memiliki standar pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, seperti penggunaan atribut lengkap dan keamanan berkendara dari driver ojol.
Tidak hanya itu, perusahaan ojol juga perlu memiliki sistem agar standar pelayanan bisa dijalankan oleh para driver ojol, termasuk punishment ketika mereka melakukan pelanggaran.
Pemaparan di atas perlu menjadi perhatian bagi perusahaan ojol pada kualitas kehidupan kerja driver ojol yang bisa memberikan dampak positif terhadap kinerja.
Perusahaan ojol yang menyediakan kualitas kehidupan kerja yang sesuai kebutuhan driver ojol, akan mencapai produktivitas dan kinerja sumber daya manusia yang lebih baik.
Menilik pada penelitian dari Putri, Zamralita, dan Idulfilastri (2019) menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja yang terdiri dari 10 dimensi di atas, memperlihatkan bahwa pada dimensi job characteristics memberikan kontribusi sebesar 90 persen.
Adapun pada dimensi work life balance, co-worker, working condition, dan supervisory memberikan kontribusi sebesar 71 persen pada driver ojol.
Dari dimensi work life balance, perusahaan dapat mengadakan fasilitas tambahan terkait dengan rekreasi keluarga driver ojol, seperti family gathering.
Dari dimensi co-worker, perusahaan dapat mengadakan aktivitas yang sifatnya mempererat hubungan atau kelekatan antara sesama driver ojol.
Perusahaan dapat pula meninjau focus group discussion (FGD) pada driver ojol dan memberikan perhatian khusus bagi driver ojol yang berpotensi melakukan provokasi antara sesama driver ojol lainnya.
Baca juga: Gojek-Tokopedia Merger, Driver Gojek Bisa Dapat Pendapatan Lebih Besar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.