Misalnya, saat ini kamu berusia 25 tahun dan akan pensiun di usia 50 tahun. Maka, kamu memiliki waktu menabung untuk menyiapkan dana pensiun selama 25 tahun.
Baca juga: Pensiun Dini Garuda, Berapa Besaran Kompensasi yang Diterima Karyawan?
3. Tentukan Gaya Hidup saat Pensiun Nanti
Kondisi terbaik pada saat pensiun nanti ialah ketika tidak memiliki tanggungan finansial keluarga karena anak sudah selesai sekolah, dan tanggungan kewajiban seperti cicilan KPR sudah beres.
Dengan tidak ada tanggungan, Adhita menyarankan untuk menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi keuangan saat pensiun nanti.
Namun nyatanya, tidak mudah untuk mengubah standar hidup. Malah justru, ada keinginan untuk menikmati hidup saat pensiun
Misalnya, bisa liburan setiap tahun, merenovasi rumah, dan banyak impian lainnya sebagai self-reward setelah bertahun-tahun kerja.
Ada juga yang ingin memiliki bisnis atau pekerjaan sesuai passion sebagai kegiatan penghilang rasa bosan.
“Menentukan gaya hidup saat pensiun nanti adalah langkah awal dalam perencanaan dana pensiun,” jelas Adhita.
Setiap orang tentunya ingin yang terbaik, namun kamu perlu menyesuaikan lagi dengan kemampuan dan kondisi diri saat pensiun nanti.
Baca juga: Simak Batas Usia Pensiun PNS, TNI, dan Polri
4. Tentukan Jumlah Dana yang Dibutuhkan
Menurut Adhita, dalam membuat perencanaan pensiun secara mandiri tentu akan berbeda, karena tergantung dari kebutuhan dan gaya hidup setiap individu.
Misalnya, saat ini kamu bergaji sebesar Rp 10 juta. Kamu bisa mengira-ngira apakah saat pensiun, biaya hidup kamu setara dengan Rp 10 juta saat ini cukup atau tidak.
Bila sekiranya cukup, jelasnya, kamu bisa menghitung berapa nilai Rp 10 juta di masa depan dengan memasukkan inflasi dalam formula Future Value.
Secara sederhana, kamu bisa menghitung nilai di masa depan (Future Value) dari kebutuhan dana kamu selama masa pensiun nanti.
“Persiapan dana pensiun memerlukan perhitungan yang lebih mendalam,” sebutnya.