Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Akan Ada Tes Acak untuk Penumpang KRL di Stasiun-stasiun Ini

Kompas.com - 19/06/2021, 13:50 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan melakukan tes secara acak (random test) kepada penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek di sejumlah stasiun utama.

Tes acak untuk penumpang KRL ini digelar menyusul adanya permintaan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengingat kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Budi Karya mengatakan, KRL merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat. Karena itu, perlu perhatian khusus sebagai bagian upaya untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19.

Baca juga: Larangan Mudik Berakhir, Simak Jadwal KRL Terbaru Mulai Besok

"Saya mendapat laporan, bahwa jumlah pergerakan penumpang KRL per harinya cenderung meningkat, yaitu sekitar 400.000 - 500.000 penumpang per hari,” kata Budi Karya ketika berkunjung ke Stasiun Jatinegara dan Stasiun Bekasi Timur, Sabtu (19/6/2021), dikutip dari keterangan resminya.

Menurutnya, angka pergerakan penumpang KRL tersebut tergolong tinggi meski di masa normal bisa di atas 1 juta penumpang per hari. Karena itu, dia menegaskan perlu adanya penyikapan untuk saat ini seiring adanya peningkatan kasus Covid-19,

“Oleh karenanya kami tugaskan kepada PT KAI untuk melakukan random check di stasiun utama seperti di Gambir, Senen, Manggarai, dan stasiun utama lainnya di lintas Bekasi, Bogor, dan Tangerang,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, tes acak untuk penumpang Kini perlu dilakukan untuk memberi peringatan kepada masyarakat bahwa saat ini sedang terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan diharapkan masyarakat tidak melakukan perjalanan jika tidak ada keperluan mendesak.

Baca juga: Tarif dan Jadwal Kereta Baru KA Baturraden Ekspres dan KA Nusa Tembini

"Kami mengimbau kepada masyarakat kalau kondisi tidak begitu fit dan merasa sakit agar menghindari perjalanan dan juga pergerakan yang tidak perlu,” ucap mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) tersebut.

Menhub mengungkapkan, Ditjen Perhubungan Darat akan menyediakan bus-bus di sejumlah titik stasiun sebagai alternatif angkutan agar kondisi penumpang kereta tidak berdesakan.

Sementara itu, Direktur Utama PT. KAI Didiek Hartantyo menyatakan siap untuk melaksanakan random test di beberapa stasiun utama.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat terhadap penumpang KRL seperti misalnya mewajibkan untuk penumpang memakai masker, mencuci tangan, dan memberi tanda tempat duduk.

Baca juga: Menhub Minta Pergerakan di Bandara Jenderal Soedirman Bisa di Atas 80 Persen

Selain itu, KAI juga mengatur tempat berdiri agar penumpang dapat menjaga jarak, serta membatasi kapasitas penumpang hanya 74 penumpang di setiap gerbong kereta.

Asrama STTD-PTDI dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19

Sementara itu, Budi Karya juga sempat meninjau Sekolah Tinggi Transportasi Darat/Perguruan Tinggi Transportasi Darat Indonesia (STTD-PTDI) di Bekasi.

Ia mengatakan, akan menjadikan gedung asrama sekolah sebagai tempat isolasi mandiri para pegawai Kemenhub yang terpapar Covid-19. Gedung asrama STTD-PTDI memiliki 4 lantai yang dapat menampung 188 orang.

“Kalau ada masyarakat sekitar yang terpapar Covid-19 juga bisa dibawa kesini,” tutur Budi Karya.

Baca juga: China Janjikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Tepat Waktu

Dia menjelaskan, upaya ini dilakukan untuk membantu memfasilitasi penderita Covid-19 di tengah tingginya tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi Covid-19.

“Di tempat ini akan diberikan pelayanan yang baik dan akan disediakan dokter untuk merawat jika ada kondisi pasien yang memburuk,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com