Oleh karena itu, sediakan stok secukupnya saja. Kalau baju tidak laku, kamu tidak rugi dalam jumlah besar.
Atau cari supplier yang bisa menerima retur barang apabila tidak laku, sehingga kamu tetap dapat memberikan banyak pilihan baju kepada calon pembeli tanpa harus memikirkan laku atau tidak.
Untuk memudahkan dalam menentukan model baju yang akan dijual, sebaiknya lakukan survei pasar. Sebab, setiap orang punya selera baju berbeda.
Ada yang senang simpel, ada yang suka payet-payet atau renda, dan sebagainya. Tak perlu jauh-jauh survei. Untuk menghemat biaya, lakukan survei di lingkungan rumahmu.
Kamu bisa bertanya pada keluarga besar, tetangga sebelah, teman di lingkungan RT atau RW yang berbeda, bahkan responden acak orang yang tak dikenal.
Dengan begitu, kamu bisa mengambil keputusan baju model dan jenis yang bagaimana untuk dijual, baik offline maupun online.
Kalau mau jualan baju secara offline, banyak pilihannya tergantung modal yang tersedia. Bila punya bujet untuk sewa lapak, cari lokasi yang strategis.
Misalnya dekat pasar atau di pasar, depan jalan raya, dekat kampus atau sekolah agar cepat laku. Tetapi ingat, semakin strategis lokasi toko, biasanya makin mahal harga sewanya.
Sebab kadang kamu pikir sudah strategis depan jalan raya, tetapi bukan jadi lokasi pemberhentian. Ini malah jadi lokasi yang salah. Susah laku, sehingga perputaran modal menjadi terhambat.
Pemula dengan modal kecil, sebaiknya memanfaatkan tempat yang ada. Misalnya di teras atau garasi rumah. Banyak lho bisnis yang dimulai dari garasi rumah, kemudian berkembang pesat, seperti Amazon, Apple, dan lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.