Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan SYL: Bangun Pertanian Tak Cukup dengan APBN, Perlu Program KUR

Kompas.com - 20/06/2021, 12:42 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkap keterbatasan APBN dalam mendukung program-program pertanian.

Hal ini disampaikan di hadapan para Bupati dalam forum yang digelar oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Nusa Dua Bali.

Karena itu, ia mendorong para Bupati untuk memperbaiki sistem logistik dan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya bersama dalam membangun pertanian maju, mandiri dan modern.

Baca juga: Mentan Sebut Realisasi Produksi Pangan 2020 Meningkat, Bahkan Melampaui Target

Sistem logistik dan program KUR, menurutnya adalah dua kunci penting dalam mewujudkan sistem ketahanan pangan nasional.

"Membangun pertanian itu enggak cukup dengan APBN karena sampai kapanpun tidak akan selesai. Maka itu tugasmu sekarang adalah perbaiki sistem logistik dan libatkan semua pihak untuk membangun pertanian," ujarnya, dikutip dari keterangan resminya pada Minggu (20/6/2021).

Ia meminta, ke depan para Bupati harus bisa membuat gebrakan dalam membangun pertanian modern di wilayahnya masing-masing. Gebrakan itu di antaranya meningkatkan produktivitas dengan penggunaan alat mesin pertanian, terutama dalam memenuhi pasar ekspor.

"Saya mau bicara apa adanya, bahwa yang penting itu kalau kabupatenmu mau bagus ya harus bisa memenuhi makanan rakyatnya. Kemudian penuhi kebutuhan ekspor. Karena itu harus ada gebrakan. Termasuk meningkatkan produktivitas," ungkapnya.

Baca juga: Mentan Syahrul Sebut Provinsi Bali Jadi Simbol Pertanian Maju

Mengenai hal ini Syahrul meyakinkan bahwa jabatan Bupati adalah jabatan strategis yang bisa membuat pertanian lebih maju dan mandiri. Ia menilai, jabatan Bupati adalah jabatan istimewa karena bisa menggerakkan roda ekonomi bawah untuk kepentingan nasional.

"Bupati adalah jabatan-jabatan yang kritis dan jabatan yang sangat-sangat menentukan," tandasnya.

Dalam kesempatan berbeda, Syahrul Yasin Limpo juga mendorong Provinsi Bali menjadi simbol pertanian maju, mandiri dan modern. Menurutnya, simbol tersebut sangat cocok, karena Bali memiliki kondisi pertanian yang sangat bagus.

Baca juga: Antisipasi Kekeringan pada Musim Kemarau, Mentan SYL Percepat Pembangunan Embung

"Bali memberi simbol dari Sabang sampai Merauke karena memiliki air, udara dan matahari yang sangat bagus. Di Bali, masyarakatnya juga memiliki cara kerja bagus yang penuh dengan kerja keras. Karena itu berbanggalah jadi orang Bali," ucapnya saat menyerahkan bantuan pupuk hayati cair, benih dan alsintan untuk Kabupaten Gianyar, Klungkung dan Karangasem, Sabtu, 19 Juni 2021.

Ia menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling kuat dari berbagai ancaman dan krisis. Sektor pertanian bahkan mampu membuka lapangan kerja secara luas, serta menumbuhkan ekonomi secara merata.

"Karena itu kami dorong dengan bantuan pupuk cair organik ini. Pupuk itu gunanya agar kita jangan hanya satu kali panen, jangan juga per hektarnya hanya 5 ton, tapi harus 7-8 ton dan 3 kali panen. Dan ingat pertanian itu tidak rugi. Manajemennya harus dikelola baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com