Gambaran tersebut memperlihatkan secara jelas betapa beda visi bangsa di awal kemerdekaannya dengan masa sekarang ini. Melihat dunia penerbangan walau masih sangat primitif ditahun 1950-an sudah terjun dalam dunia penerbangan sipil komersial yang memang pada kenyataannya sangat mudah dan cepat untuk memperoleh keuntungan bagi pemasukan kas negara.
Baca juga: Mengapa Garuda Indonesia Harus Diselamatkan?
Sudah pula memiliki institusi bernama Dewan Penerbangan karena melihat dunia kedirgantaraan adalah dunia masa depan yang sangat menjanjikan.
Ke semua itu adalah persoalan visi bangsa yang sangat berkait dengan mental dan moral kepribadian. Kita memerlukan gerakan satu Visi dan satu Aksi agar mampu merubah dunia. Nelson Mandela mengatakan satukan Visi dengan Aksi maka anda akan sanggup “Chenge the World”.
Terlalu banyak orang yang mengurus Garuda akan tetapi terlalu sedikit orang memahami dunia penerbangan yang sangat “teknis” sifatnya. Demikian pula terlalu banyak orang bergelar MBM “Master of Business Mis-administration”.
Kita memiliki banyak sekali potensi untuk menjadi negara maju akan tetapi karena Leadership dan Manajemen yang luput dikelola dengan baik, kesemuanya menjadi sulit.
Ayahnya pemain bola Perancis terkenal asal Kamerun Mbappe, mengatakan Corruption kill the dream of a nation.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.