Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan Keras China terhadap Penambangan Kripto Meluas

Kompas.com - 21/06/2021, 16:58 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan keras China terhadap penambangan cryptocurrency meluas ke Provinsi Sichuan. Pihak berwenang memerintahkan penutupan proyek penambangan aset kripto.

Mengutip Reuters via Kontan.co.id, Senin (21/6/2021), cryptomining adalah bisnis besar di China, menyumbang lebih dari setengah produksi Bitcoin global.

Dewan Negara China bulan lalu berjanji untuk menekan penambangan dan perdagangan Bitcoin sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk mengendalikan risiko keuangan.

Baca juga: Harga Bitcoin Menguat Tipis, Harga Aset Kripto Lain Masih Melemah

Kebijakan di Sichuan, di mana sebagian besar penambang menggunakan tenaga air untuk menjalankan peralatan komputer yang dirancang khusus dalam memverifikasi transaksi Bitcoin, menunjukkan tindakan keras yang lebih luas.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Sichuan dan Dinas Energi Sichuan mengeluarkan pemberitahuan bertanggal 18 Juni 2021 yang memerintahkan penutupan 26 proyek penambangan mata uang cripto pada 20 Juni.

Sichuan adalah provinsi penambangan Bitcoin terbesar kedua di China, menurut data University of Cambridge.

Beberapa penambang memindahkan aktivitas mereka di sana pada musim hujan untuk memanfaatkan sumber daya tenaga air yang kaya.

Energi Terbarukan Tidak Membantu

Pemberitahuan tersebut memerintahkan perusahaan listrik di Sichuan untuk melakukan inspeksi. Mereka harus segera berhenti memasok listrik ke proyek cryptomining yang telah mereka deteksi.

Pihak berwenang juga mendesak pemerintah daerah di Sichuan untuk mulai menyisir proyek cryptomining dan menutupnya. Termasuk, melarang proyek penambangan baru mata uang kripto.

Pusat penambangan regional lainnya termasuk Xinjiang, Mongolia Dalam, dan Yunnan telah memerintahkan tindakan keras terhadap penambangan bitcoin.

Baca juga: Mengenal 5 Aset Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Pemberitahuan Pemerintah Sichuan tampaknya menunjukkan ketidaksenangan Beijing dengan penambangan aset kripto yang menggunakan listrik dari pembangkit berbasis batubara.

"Kekuatan terbarukan tidak membantu," kata Winston Ma, profesor di NYU Law School dan penulis buku Perang Digital kepada Reuters.

"Empat wilayah pertambangan terbesar, Mongolia Dalam, Xinjiang, Yunnan, dan Sichuan, telah menerapkan tindakan penumpasan serupa, meskipun penambangan di dua wilayah terakhir sebagian besar didasarkan pada tenaga air, sedangkan dua yang pertama menggunakan batubara," ujar dia.

Beberapa penambang telah mempertimbangkan untuk pindah ke tempat lain karena tindakan keras China.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tindakan keras China terhadap penambangan kripto meluas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com