Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Sarankan Investor Pemula Investasi di SBR010 ketimbang Aset Kripto

Kompas.com - 21/06/2021, 17:13 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Instrumen Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010 yang mulai resmi ditawarkan oleh pemerintah pada Senin ini bisa menjadi pilihan investasi yang bijak bagi investor pemula.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan dalam peluncuran SBR010, Senin (21/6/2021)

"Sebagai bahan pertimbangan, misalnya reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, itu adalah sesuatu instrumen investasi yang cukup menarik dan cukup aman juga. Nah kalau pemerintah punya juga, pemerintah menawarkan SBN ritel yang hari ini kita tawarkan adalah SBR010," ujar Deni.

Baca juga: Beli SBR010 di Investree, Ada Cashback hingga Rp 1,5 Juta

Deni menyampaikan pada masa pandemi, justru kesadaran masyarakat terkait investasi semakin meningkat. Pertumbuhan jumlah investor baik di pasar saham maupun di pasar obligasi, termasuk Surat Berharga Negara (SBN), meningkat tajam.

Pemerintah pun menyambut baik minat masyarakat tersebut, terutama dari kalangan muda, untuk berinvestasi. Namun tentunya harus dibarengi juga dengan peningkatan literasi terkait investasi atau literasi keuangan.

"Meski kita lihat tadi jumlah investor muda di pasar saham atau SBN meningkat, tapi ternyata lebih besar lagi yang investasi di crypto asset. Jadi yang dikhawatirkan, investor pemula langsung masuk ke instrumen yang berisiko tinggi seperti forex trading, kripto. Padahal kripto ini kan kita tahu harganya seperti roller coaster, sehari naik 30 persen besoknya turun 50 persen. Ini kalau tidak siap mental investasi di kripto, bukannya dapat cuan malah dapat serangan jantung," kata Deni.

Ia pun menyarankan bagi investor pemula untuk masuk ke investasi yang konservatif terlebih dahulu yang imbal hasilnya minimal lebih tinggi dibandingkan inflasi sehingga dana yang disimpan tidak tergerus.

"Jadi yang konservatif dulu, yang penting tidak dimakan inflasi, ada hasilnya, dan aman. Setelah itu, baru portofolio kita bertumbuh berkembang dan memasukkan tambahan instrumen lain yang bisa menawarkan potensi cuan atau potensi imbal hasil yang lebih tinggi yang tentu dengan risiko yang lebih tinggi juga," ujar Deni.

Baca juga: Sudah Bisa Dipesan, Simak Cara Beli SBR010

SBR010 hadir sebagai alternatif investasi dengan masa penawaran 21 Juni 2021 pukul 09.00 WIB hingga 15 Juli 2021 pukul 10.00 WIB, dengan tanggal penetapan hasil penjualan adalah 19 Juli 2021, tanggal setelmen pada 22 Juli 2021, dan tanggal jatuh tempo pada 10 Juli 2023.

Minimum pemesanan SBR010 adalah sebesar Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Tingkat kupon SBR010 untuk periode tiga bulan pertama mulai 22 Juli sampai 10 Oktober 2021 sebesar 5,1 persen berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 3,5 persen ditambah spread tetap 160 bps atau 1,6 persen.

Sementara tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo yang didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 160 bps atau 1,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com