KOMPASIANA---Kini sudah banyak perusahaan mengadopsi skema kerja hybrid. Maksudnya, seorang karyawan bisa melakukan pekerjaan dari rumah sekaligus tetap bisa bekerja dari kantor --walau terbatas.
Ini merupakan tantangan dunia kerja saat ini, maka kita bisa perlahan untuk ikuti dan adaptasi.
Fleksibilitas dalam bekerja memang jadi keuntungan yang didapat dari skema kerja hybrid ini, tetapi kita tetap bisa menjaga performa.
Barangkali karena tidak bertemu secara langsung jadi penyebabnya, sehingga pengawasan maupun pekerjaan jadi kadung terlalu santai.
1. Menatap Masa Depan Pekerjaan Hybrid
Masa depan pekerjaan akan lebih hybrid. Sebelum krisis Covid-19, sebagian besar organisasi mengharuskan insan perusahaan untuk menghabiskan sebagian besar waktu mereka di tempat kerja.
Tantangan dalam skema kerja hybrid ini juga tengah dipersiapkan kepada perusahaan-perusahaan melatih manajer untuk kepemimpinan jarak jauh.
Sebagai contoh dengan membayangkan kembali proses, dan dengan memikirkan kembali bagaimana membantu insan perusahaan berkembang dalam peran mereka.
Tetapi ketika pandemi mereda skema pekerjaan hybrid ini akan menjadi jauh lebih umum.
"Ketika para eksekutif berupaya mempertahankan peningkatan produktivitas gaya pandemi dengan model hybrid," tulis Kompasianer Merza Gamal. (Baca selengkapnya)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.