Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Infrastuktur Jokowi Berlanjut, Tahun Depan 4 Bendungan Baru Dibangun

Kompas.com - 22/06/2021, 07:40 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Proyek infrastruktur di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus dikerjakan di tahun 2022 mendatang, termasuk pembangunan bendungan.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana untuk membangun 4 bendungan baru tahun depan.

Bendungan yang dibangun dalam rangka penguatan infrastruktur ketahanan SDA tersebut berlokasi di 3 provinsi.

Baca juga: Jateng Bakal Punya Bendungan Tertinggi di Indonesia, Ini Penampakannya

"Untuk pembangunan bendungan baru adalah Bendungan Kedung Langgar dan Cabean di Jawa Tengah, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan serta Bendungan Kolhua di Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Jarot Widyoko, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya pada Selasa (22/6/2021).

Proyek tersebut akan didanai melalui APBN yang dialokasikan Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2022. Rencana pembangunan 4 bendungan baru ini memperbanyak jumlah proyek bendungan baru yang akan terbangun.

Salah satu bendungan yang saat ini sedang digarap adalah Bendungan Bener yang bakal dibangun di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bendungan ini akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia.

Baca juga: Pendanaan Jadi PR Krusial Proyek Tol Yogyakarta-Bawen, Apa Solusinya?

Sementara itu, Ditjen SDA sendiri mendapatkan total alokasi pagu indikatif tahun 2022 sebesar Rp 41,04 triliun, terdiri dari Rp 38,58 untuk ketahanan SDA dan Rp 2,45 triliun untuk dukungan manajemen.

Sebesar Rp 11,35 triliun akan dialokasikan untuk melanjutkan 34 bendungan, pembangunan 4 bendungan baru, dan revitalisasi 3 danau prioritas.

Rencana program prioritas Ditjen SDA tahun 2022 yang lainnya di antaranya pada sektor irigasi dan rawa yaitu pembangunan jaringan irigasi seluas 5.000 hektar dan rehabilitasi jaringa irigasi seluas 100 ribu hektar dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5,50 triliun.

Ditjen SDA juga mengalokasikan Rp 2,03 triliun untuk penyediaan air baku melalui peningkatan kapasitas air baku sebesar 1,5 m3/detik, pembuatan akuifer buatan simpanan air hujan (ABSAH) di 550 lokasi dengan pola padat karya, pembangunan 8 embung pada daerah sulit air, dan pemanfaatan bendungan yang sudah selesai dibangun.

Baca juga: Luhut Bentuk Tim Khusus untuk Bereskan Masalah di 3 Proyek Tol Ini

Kemudian rencana program pengendalian daya rusak dengan alokasi dana Rp 7,32 triliun melalui pengendalian banjir sepanjang 60 km dan pengamanan pantai sepanjang 40 km, serta pembangunan 2 check dam pada wilayah sungai (WS) prioritas.

Adapun rencana-rencana program kegiatan Ditjen SDA lainnya pada tahun 2022 meliputi operasi dan pemeliharaan dengan rencana alokasi anggaran sebesar Rp8,63 triliun, pengadaan lahan sebesar Rp 3,09 triliun, pengendalian Lumpur Sidoarjo sebesar Rp 270 miliar, serta dukungan manajemen sebesar Rp 2,84 triliun.

Ditjen SDA juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,85 triliun untuk progam padat karya bidang sumber daya air.

Baca juga: Usai Terbitkan Obligasi, Adhi Commuter Properti Kembangkan Dua Proyek

Program padat karya bidang sumber daya air tahun 2022 meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), akuifer buatan simpanan air hujan (ABSAH), serta operasi dan pemeliharaan (OP) infrastruktur SDA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com