Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimia Farma Vaksinasi 14.800 Pekerja di Kilang Tangguh LNG

Kompas.com - 22/06/2021, 10:27 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma (Persero) Tbk melalui cucu usahanya PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 14.800 pekerja BP Indonesia di Kilang Tangguh LNG, Teluk Bintuni, Papua Barat. Vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap.

Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo, sebagai anak usaha Kimia Farma yang membawahi KFD, menjelaskan jenis vaksin Covid-19 yang digunakan adalah Sinopharm.

Lantaran ini menjadi bagian dari program vaksinasi gotong royong.

Baca juga: Garuda Angkut 10 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin, Ini Pesan Jokowi

"Kami memberikan pelayanan vaksin yang akan terus dilakuan secara bertahap sebanyak 14.800 pekerja di lokasi Kilang Tangguh," ujar Nurtjahjo dalam konferensi pers virtual, Senin (21/6/2021).

Pada tahap awal ini, akan ada sebanyak 2.000 pekerja yang menerima vaksinasi Covid-19.

Nurtjahjo pun berharap dengan vaksinasi bertahap sejak 13 Juni 2021 tersebut, maka semua pekerja di Kilang Tangguh LNG bisa seluruhnya mendapatkan vaksinasi.

Sementara itu, Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Candra menambahkan, pihaknya telah mengirimkan tim tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 9 orang ke lokasi Kilang Tangguh LNG untuk melayani vaksinasi.

Para petugas tersebut akan berada di lokasi selama 42 hari.

Baca juga: Siap Sambut Wisatawan Asing, Sandiaga Uno: 92,7 Persen Masyarakat Kuta Sudah Terima Vaksin

"Ini akan dilakukan selama 42 hari, karena menyesuaikan dengan jeda memberikan vaksin Sinopharm itu 21 hari. Jadi suntikan pertama itu 100-150 orang (per hari) selama 20 hari, hari ke-21 mereka (nakes) akan istirahat, kemudian suntikan dosis kedua dilanjutkan di hari ke-22," jelas Agus.

Menurut dia, KFD akan terus mendorong distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga layanan kesehatan ini tak hanya berpusat di Pulau Jawa, melainkan bisa didapatkan para pekerja di daerah pelosok sekalipun.

"Kami menganggap Indonesia Timur bagian dari negeri ini, jadi vaksin tak Jawa sentris tetapi untuk seluruh Indonesia. Artinya kedatangan kami ini (ke lokasi Kilang Tangguh LNG) menunjukkan journey vaksinasi yang kami jalani, mulai dari impor dari China hingga masuk ke Indonesia dan di distribusikan ke seluruh Indonesia," ungkap Agus.

Tantangan distribusi vaksin ke Kilang Tangguh LNG

Di sisi lain, Nurtjahjo mengatakan, bahwa distribusi vaksin dan kegiatan vaksinasi Covid-19 ke wilayah timur Indonesia cukup menantang jika dibandingkan dengan vaksinasi karyawan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Mobilisasi vaksin dan tenaga kesehatan serta bahan medis habis pakai, harus menggunakan berbagai moda transportasi, yaitu udara, darat, dan laut untuk ke tempat gas alam diremote area tersebut.

“Alhamdulillah, kami bisa melewati seluruh tantangan itu. Kualitas vaksin tetap terjaga dengan baik dan kegiatan vaksinasi di Papua Barat bisa dilaksanakan dengan lancar," kata Nurtjahjo.

Baca juga: Indonesia Kembali Terima 1 Juta Dosis Vaksin Sinopharm

Proses pengiriman vaksin Covid-19 ke Kilang Tangguh LNG ini bermula dari pengiriman 41 boks khusus (isolation box) berukuran 50x70 sentimeter dari National Distribution Centre (NDC) Kimia Farma di Pulogadung, Jakarta Timur ke Bandara Soekarno Hatta pada 11 Juni 2021 pukul 22.00 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com